<p>Emiten farmasi dan alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) saat IPO di Bursa Efek Indonesia / Dok. Perseroan</p>
Korporasi

Gokil! Paruh Pertama 2021 Laba Bersih Itama Ranoraya Meroket 1.271 Persen

  • Kinerja keuangan perseroan pada kuartal II-2021 dan semester I-2021 kompak meningkat.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Emiten peralatan dan perlengkapan medis, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) kembali membukukan pertumbuhan kinerja yang cukup memuaskan. Kinerja keuangan perseroan pada kuartal II-2021 dan semester I-2021 kompak meningkat.

Pada paruh pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp565,2 miliar atau meroket 611,6% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan priode yang sama tahun lalu. Secara kuartalan, pendapatan di kuartal II-2021 meningkat 47,7% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Kenaikan penjualan perseroan sepanjang semester I-2021, berasal dari penjualan ke segmen ritel. Kenaikan terjadi baik untuk alat kesehatan non elektromedik maupun untuk produk diagnostik in vitro

Produk ini melonjak tajam hingga 613,9% dengan produk tes antigen COVID-19 sebagai penyumbang terbesar untuk kategori Produk In Vitro. Hingga akhir Juni 2021, penjualan produk tes antigen Panbio sudah mencapai 5,5 juta unit.

Menyusul kontribusi produk in vitro berikutnya adalah reagent, mesin apheresis (plasma konvalesen) dan alat rapid non covid. Sementara, penjualan alat kesehatan non elektromedis yaitu alat suntik naik signifikan sebanyak 294,8% yoy. 

Dengan catatan tersebut, laba bersih perseroan pada semester awal 2021 meroket 1.271% yoy menjadi Rp50,8 miliar dari hanya Rp3,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini memantik peningkatan laba per saham IRRA secara tahunan dari Rp2 per lembar menjadi Rp34 per lembar.

Direktur Utama Itama Ranoraya, Heru Firdausi Syarif optimistis bisa memenuhi target pendapatan dan laba bersih di tahun ini, yang ditargetkan tumbuh dalam kisaran 80% - 100%. Hal ini didukung oleh kinerja positif selama semester I-2021.

Insyaallah kami optimistis ini akan berlanjut di semester II. Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM) telah meningkatkan belanja kesehatan, sehingga berimbas ke permintaan produk-produk kesehatan termasuk produk IRRA,” ujarnya dikutip Kamis, 5 Agustus 2021.

Direktur Pemasaran Itama Ranoraya, Hendry Herman mengungkapkan di tahun ini perseroan telah menambah pegawai untuk masuk ke segmen non pemerintah/ritel seperti sejumlah rumah sakit swasta, klinik, laboratorium, serta apotek. 

 

Hingga akhir tahun lalu, kata Hendry, pelanggan perseroan masih didominasi dari instansi pemerintah, atau bersumber dari anggaran pemerintah. Sebab itu, konstribusi pada periode semester pertama 2020 sangat kecil dibandingkan dengan paruh akhir tahun lalu.

 

“Sejak kuartal IV-2020, kita mulai fokus masuk ke non-pemerintah atau swasta yang kita kategorikan ritel, dan hasilnya sangat baik seperti yang sudah terlihat di semester awal ini,” tutur dia.