Gokil! Laba Bersih Ramayana Terbang 2.470,7 Persen pada Semester I-2021
- PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membukukan kinerja ciamik sepanjang semester I-2021.
Korporasi
JAKARTA – PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membukukan kinerja ciamik sepanjang semester I-2021. Laba bersih RALS tercatat terbang 2.470,7% year on year (yoy) menjadi Rp137,8 miliar, dari periode tahun lalu Rp5,4 miliar.
Berdasarkan paparan manajemen RALS dalam Public Expose 2021, Jumat 10 September 2021, laba bersih perseroan pada semester I-2021 setara dengan 5% dari total penjualan perseroan.
Melesatnya laba bersih perseroan ditopang oleh penjualan sebesar Rp2,73 triliun, naik 24,5% yoy dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,19 triliun.
- Tingkat Okupansi Mal Milik CTRA Capai 95 Persen
- Sektor Industri Dominasi Pemanfaatan Gas Domestik pada 2021
- Total Landbank Ciputra Development 2.000 Ha Cukup untuk 15 Tahun Mendatang
Penjualan tertinggi pada enam bulan pertama 2021, utamanya disebabkan oleh kenaikan penjualan yang signifikan pada kuartal II-2021. Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp1,96 triliun, naik 134% yoy dibandingkan dengan penjualan di kuartal II-2021 Rp838,81 miliar.
Kenaikan penjualan berbanding lurus dengan pertumbuhan laba kotor RALS. Laba kotor untuk periode enam bulan pertama 2021 sebesar Rp763,7 miliar dengan marjin laba kotor sebesar 27,9%. Jumlah ini lebih tinggi 24,4% dibandingkan dengan laba kotor pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp613,7 miliar, atau marjin laba kotor 28,0%.
Perseroan juga berhasil menekan biaya operasional hingga mengalami penurunan sebesar 1,9% yoy dari Rp670,3 miliar menjadi Rp657,7 miliar pada semester I-2021.
Dengan adanya kenaikan penjualan dan laba kotor, serta kontrol biaya yang ketat, perseroan berhasil laba usaha sebesar Rp122,7 miliar. Berbalik untung dari sebelumnya rugi pada semester I-2020 sebesar Rp50,9 miliar.
Ini mencerminkan marjin laba operasi sebesar 4,5% dari penjualan perseroan pada semester pertama 2021. Per 30 Juni 2021, RALS memiliki total kas dan setara kas yang termasuk deposito berjangka dan investasi jangka pendek sejumlah Rp2,65 triliun, naik 0,9% dari Rp2,63 triliun pada akhir 2020.
Dari segi likuiditas, neraca RALS pada enam bulan pertama 2021 tetap likuid dan tidak memiliki pinjaman bank. Pada akhir Juni 2021, rasio lancar (current ratio) adalah 3,6 kali.