Gokil, Manuver Aksi Korporasi Bikin Saham ADRO Melejit 33,53 Persen Dalam Sebulan
- Sejumlah manuver aksi korporasi yang dilakukan perusahaan pimpinan Garibaldi (Boy) Thohir PT Adaro Energy Tbk (ADRO) seakan memberikan sentimen positif dalam mendongkrak harga saham perseroan yang melejit hingga 33,53 % mtd.
Industri
JAKARTA – Sejumlah manuver aksi korporasi yang dilakukan perusahaan pimpinan Garibaldi (Boy) Thohir, PT Adaro Energy Tbk (ADRO), seakan memberikan sentimen positif bagi harga saham perseroan. Aksi korporasi tersebut ikut mendongkrak harga saham perseroan naik hingga 33,53% month-to-date (mtd).
Pada penutupan perdagangan sesi I Selasa, 28 Desember 2021, harga saham perusahaan batu bara ADRO ditutup pada level Rp2.270 atau naik sebesar 4,13% dari hari sebelumnya.
Secara monthly, harga saham perseroan juga masih terpantau bullish hingga sebesar 33,53% mtd dibandingkan dengan harga penutupan di bulan sebelumnya sebesar Rp1.700 (penutupan 30 November 2021).
- Serikat Pekerja Pertamina Ancam Mogok Kerja, Desak Dirut Dicopot
- Tutup Tahun 2021, Layanan BBM Satu Harga Pertamina Sentuh 321 Titik
- Tutup 2021 Dengan Optimistis, ARCI Yakin Jadi Kontributor Cadangan Bijih Emas Terbesar 2022
Kenaikan harga pada saham perusahaan pimpinan kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir tersebut ditengarai karena adanya cipratan sentimen positif dari beberapa manuver aksi korporasi yang dilakukan perseroan.
Manuver tersebut di antaranya adalah Initial Public Offering (IPO) entitas anak perusahaan yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), serta pembagian dividen interim perseroan yang akan dilakukan pada awal tahun 2022 nanti.
ADRO diketahui akan membagikan dividen interim tahun buku 2021 sebesar US$350 juta atau setara Rp5 triliun (berdasarkan kurs yang ditetapkan perseroan, yakni Rp14.286 per dolar AS).
Selain itu, baru-baru ini ADRO juga melakukan diversifikasi bisnisnya dengan mengakuisisi 3,7% saham perusahaan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) yang memiliki model bisnis pada sektor pengolahan aluminium yang merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan baterai.
Tak hanya itu, perseroan juga mengeluarkan investasi awal sebesar US$728 juta untuk pembangunan smelter di kawasan industri hijau PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI).
Sejumlah aksi korporasi yang dilakukan perseroan dinilai sebagai bagian dari langkah diversifikasi untuk melebarkan sayap bisnisnya menuju industri energi hijau yang ramah lingkungan.
- Siap-Siap Investor, Saham Adaro Minerals (ADMR) Dapat Dipesan Mulai Hari Ini
- Krakatau Steel Lunasi Utang Rp2,67 Triliun, KRAS Tak Jadi Bangkrut?
- Salip Antrean Perusahaan Teknologi, Kopi Kenangan Jadi Unicorn Usai Kantongi Rp1,3 Triliun
Sementara itu, Senior Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menilai bahwa pergerakan harga saham batu bara diproyeksikan akan positif secara jangka panjang selama satu tahun ke depan.
“Trennya positif ya, harga batu bara juga cenderung stabil dan diperkirakan akan terapresiasi secara jangka panjang seiring dengan peningkatan demand, terlebih jika China menerapkan program green energy-nya lagi,” ujar Nafan kepada trenasia.com.
Meski begitu, secara jangka pendek pihaknya menilai bahwa pergerakan signifikan yang terjadi terhadap saham ADRO saat ini kemungkinan akan diiringi dengan penguatan yang mulai terbatas.
“Biasanya karena terjadi peningkatan pergerakan harga yang signifikan dalam sebulan, kemungkinan akan mulai diiringi dengan penguatan yang agak terbatas. Tentunya secara teknikal itu juga wajar karena harga akan mengalami overbought,” jelas nya kepada trenasia.com .
Selain itu, kondisi beberapa indikator makro ekonomi yang positif serta ditambah data PMI manufaktur yang cenderung ekspansif juga dinilai akan memberikan sentimen yang baik terutama untuk sektor komoditas andalan Indonesia, termasuk batu bara secara jangka panjang hingga setahun ke depan.