Gedung Bank Rakyat Indonesia (BRI) di kawasan Sudirman, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Gokil! Penyaluran Kredit Paylater Bank BRI Melesat 289 Persen

  • PayLater adalah fasilitas pembiayaan yang memberikan penundaan pembayaran alias tidak perlu bayar sekarang dan bisa bayar nanti secara mencicil. Sama seperti kartu kredit tetapi tanpa kartu, paylater adalah cara pembayaran dengan cicilan selama beberapa bulan.

Industri

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA - Metode pembayaran paylater menjadi primadona baru bagi emiten perbankan mengerek penyaluran kredit. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tercatat menjadi salah satu bank yang mencatatkan pertumbuhan transaksi paylater tinggi pada semester I-2021.

PayLater adalah fasilitas pembiayaan yang memberikan penundaan pembayaran alias tidak perlu bayar sekarang dan bisa bayar nanti secara mencicil. Sama seperti kartu kredit tetapi tanpa kartu, paylater adalah cara pembayaran dengan cicilan selama beberapa bulan.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza melaporkan penyaluran kredit melalui paylater tumbuh 289% year on year (yoy) pada semester I-2021. Dirinya bilang kanal paylater memiliki prospek kuat sehingga pihaknya akan terus menggandeng channeling dengan mitra.

“Prospek cerah terus ditunjukan oleh paylater. Hal tersebut turut mendorong kinerja kredit digital yang terintegrasi,” ucap Aestika kepada TrenAsia.com, Senin, 18 Oktober 2021.

Pada tahun ini, Aestika bilang mitra strategis dengan layanan lifestyle super app Traveloka menunjukan pertumbuhan yang positif. Dari kerja sama tersebut, BRI meraih penyaluran kredit sebesar Rp556,8 miliar. 

Lebih rinci, dana itu terdiri dari outstanding sebesar Rp433,7 miliar dan bunga Rp123,1 miliar kepada 6.030 pengguna. “Kami juga telah bekerja sama dengan Traveloka sebagai lifestyle super app sebagai mitra penyaluran paylater,” ucap Aestika.

Emiten bersandi saham BBRI ini tergolong pesat dalam mengembangkan bisnis paylater. Pasalnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini baru merambah channeling kredit melalui paylater pada 2019.

Chennling dengan paylater pun memperkuat penyaluran kredit digital BBRI. Pada semester I-2021, BRI mengalami peningkatan penyaluran kredit dengan layanan digital hingga 106% yoy. 

Adapun kinerja kredit segmen mikro BRI pada semester I-2021 melesat 17% yoy menjadi Rp366,56 triliun dari sebelumnya Rp236,82 triliun. 

Sementara kredit usaha kecil dan menengah BRI pada semester I-2021 tercatat sebesar Rp236,82 triliun. Maka, segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara keseluruhan mencatatkan realisasi kredit sebesar Rp749,33 triliun.

Nilai itu setara 80,6% dari total penyaluran kredit di BRI pada semester I-2021 yang sebesar Rp929,40. Adapun penyaluran kredit lain dari segmen konsumer dan korporasi pada paruh pertama 2021 ini berada di angka Rp145,94 triliun dan Rp180,08 triliun.

Meski begitu, BRI mencatat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 3,30% pada semester I-2021. Angka itu hanya berselisih tipis dari NPL gross perbankan nasional pada Juni 2021 yang sebesar 3,24%.

BRI pun menyiapkan NPL coverage atau pencadangan sebesar 254,85% atau 2,5 kali lipat dari total NPL Gross. Ditinjau dari entitas tunggal, total aset BRI pada semester I-2021 ini tergelincir. Nilai aset BRI mengalami penurunan tipis dari Rp1.421,78 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp1.411,62 pada akhir Juni 2021.