Gokil! Rights Issue dan Private Placement Awal 2021 Meroket 730 Persen, Tembus Rp24,57 Triliun
Total penghimpunan dana dari penerbitan right issue dan private placement pada kuartal pertama tahun ini meroket hingga 730,07% year-on-year (yoy) menjadi Rp24,57 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp2,96 triliun.
Pasar Modal
JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan peningkatan total pendanaan perusahaan tercatat melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue serta Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau (PMTHMETD) atau private placement sepanjang kuartal I-2021.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan total penghimpunan dana dari penerbitan rights issue dan private placement pada kuartal pertama tahun ini meroket hingga 730,07% year-on-year (yoy) menjadi Rp24,57 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp2,96 triliun.
Rinciannya, terdapat enam emiten yang telah melaksanakan rights issue dengan total pendanaan sebesar Rp12,1 triliun. Sedangkan, ada enam perusahaan tercatat yang telah merampungkan aksi private placement senilai Rp12,48 triliun pada kuartal I-2021.
“Sehingga total fund raised melalui penerbitan rights issue dan private placement pada triwulan I-2021 adalah sebesar Rp24,57 triliun atau meningkat sebesar 8,3 kali,” ujarnya kepada awak media melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat 16 April 2021.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Sementara itu, Nyoman menyampaikan bahwa hingga saat ini, terdapat 18 emiten yang telah memperoleh persetujuan para pemegang saham untuk melaksanakan rights issue.
Di sisi lain, kata dia, terdapat tujuh perusahaan tercatat yang telah memperoleh persetujuan pemegang saham untuk melakukan private placement.
Menurutnya, hal ini menunjukkan tingginya antusiasme para pelaku pasar, khususnya emiten dalam melakukan penggalangan dana di pasar modal.
Tingginya antusiasme sejalan dengan kebutuhan penambahan modal kerja, ekspansi usaha, serta kebutuhan pembayaran kembali (refinancing) utang perseroan.
“Berdasarkan kondisi tersebut, Bursa mengharapkan penggalangan dana melalui penerbitan ekuitas akan mengalami peningkatan pada tahun 2021,” tuntas Nyoman. (SKO)