Pedagang melayani pembeli di kiosnya yang menjual miniatur kendaraan berbahan kayu kawasan Kalibata, Jakarta, Jum'at, 28 Januari 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Gokil, Transaksi di Pasar Digital UMKM Tembus Rp20 Triliun

  • Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki sepakat menguatkan sinergi untuk mengoptimalkan anggaran BUMN untuk berbelanja produk koperasi dan UMKM khususnya untuk nilai tender di bawah Rp400 juta. Melalui Pasar Digital (PaDi) UMKM, total transaksi antara BUMN dengan UMKM tercatat tembus Rp20 triliun per bulan April 2022.
Industri
Muhammad Farhan Syah

Muhammad Farhan Syah

Author

JAKARTA - Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki sepakat menguatkan sinergi untuk mengoptimalkan anggaran BUMN untuk berbelanja produk koperasi dan UMKM khususnya untuk nilai tender di bawah Rp400 juta.

Kolaborasi tersebut menguatkan komitmen bersama yang sudah dilakukan Erick dan Teten melalui platform digital Pasar Digital atau PaDi UMKM yang mempertemukan seluruh BUMN dengan pelaku UMKM. Hingga 25 April 2022, sudah ada lebih dari 15.000 UMKM tergabung dalam PaDi UMKM dengan jumlah total transaksi yang tercatat mencapai Rp20 triliun.

"BUMN sebetulnya tugasnya ada tiga yakni pembiayaan, pendampingan, dan membuka akses pasar. Tapi kita tidak mungkin membuka akses pasar sendiri tanpa dukungan kementerian lain, jadi perlu sinergi," kata Menteri Erick saat mengunjungi acara Telkomsel Pasar Nusa Dua di Bali Collection, Kawasan ITDC Nusa Dua Bali, Sabtu, 7 Mei 2022.

Adapun Erick mengatakan ke depannya produk yang terdapat pada fasilitas penginapan atau hotel yang dimiliki BUMN seluruhnya akan di-support oleh produk-produk UMKM.

"Ada lebih dari 100 hotel BUMM yang kita gabungkan. Nanti semua produknya harus di-support UMKM dengan Sarinah yang menjadi agregatornya. Jadi brand-nya Sarinah tapi produk belakangnya sebenarnya UMKM semua,” kata Erick.

Begitu pula untuk fasilitas publik milik BUMN yang lain misalnya rumah sakit, juga akan diupayakan untuk menggunakan produk-produk dari koperasi dan UMKM.

Di tempat yang sama, Menteri Teten menambahkan bahwa produk UMKM saat ini berkualitas dan mengikuti tren masyarakat yang meminati produk yang unik dan langka. Sebab, sebagian besar KUMKM di Tanah Air merupakan penghasil produk artisan yang memiliki keunikan dan tidak diproduksi secara banyak.

"Produk UMKM tidak kalah dengan produk industri, karena ini produk artisan dan ini jadi keunggulan karena barangnya langka, jadi semakin langka semakin bagus," ucap Menteri Teten.

Oleh karena itu, ia mendorong kementerian/lembaga dan BUMN untuk mengoptimalkan belanja produknya pada produk dan jasa UMKM yang kini terus meningkatkan kualitas dan kuantitasnya.

Menteri Teten menambahkan saat ini UMKM pun sedang dipromosikan dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia, di mana ini menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan produk UMKM unggulan ke mata dunia.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus untuk mempromosikan beragam produk UMKM yang sudah dikurasi untuk unjuk gigi di berbagai perhelatan side event G20.

“Kami ingin mendorong UMKM agar siap masuk pasar global," katanya.