GOLF Emiten Anak Tommy Soeharto IPO, Fokus Bangun Hotel Mewah di Bali
- PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) bersiap IPO di BEI dengan target penggalangan dana hingga Rp713 miliar. Mayoritas dana akan dialokasikan untuk pembangunan hotel bintang 6 di Jimbaran, Bali.
Korporasi
JAKARTA – PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF), emiten olahraga dan properti afiliasi Darma Mangkuluhur Hutomo, anak Tommy Soeharto, siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Juli 2024 mendatang. Perusahaan ini menargetkan perolehan dana segar hingga Rp713 miliar.
Berdasarkan publikasi prospektus di BEI pada Rabu, 19 Juni 2024, sesuai dengan kode sahamnya GOLF, pengelola lapangan olahraga golf ini bakal menggunakan dana initial public offering (IPO) untuk keperluan pengembangan usaha, utamanya pembangunan hotel mewah di Jimbaran, Bali.
GOLF diketahui memiliki dua lapangan golf di Bali bernama "New Kuta Golf" dan Bogor bernama “Palm Hill Golf” yang dikelola oleh entitas anak usaha langsung, PT New Kuta Golf & Ocean View (NKG) dan PT Sentul Golf Utama (SGU). Sementara itu, lapangan golf di Belitung bernama "Black Rocks Golf" dikelola melalui entitas asosiasi PT Belitung Golf and Resorts (BGR).
- Mantap! Moladin Kini Punya Pembiayaan untuk UMKM
- Harga Emas 19 Juni 2024, Naik Rp7.000 jadi Rp1.349.000 per Gram
- Bank Kian Aktif Salurkan Kredit di Fintech Lending, Outstanding Melejit 47,9 Persen
Selain menjalankan bisnis lapangan golf, NKG, entitas anak usaha GOLF, juga aktif dalam pengelolaan properti dan fasilitas pendukungnya. Dalam rencana korporasi ini, sebagian besar dari dana IPO atau sekitar 87,53% setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan kepada NKG untuk pembangunan dan pengembangan properti.
Menurut prospektus yang dirilis oleh manajemen GOLF, sekitar 67,32% dari total dana yang disalurkan NKG akan digunakan untuk membangun "Luxury Boutique Hotel" berbintang 6 di Hole 15 – The Cliff Hanger, Kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali.
Selain itu, sekitar 11,22% dari dana IPO akan diinvestasikan dalam pembelian lahan seluas 11.332 M2 di depan hotel sebagai fasilitas pendukung. Adapun sekitar 3,65% akan dialokasikan untuk proyek pembangunan "New Kuta Golf Villa" beserta fasilitasnya di lokasi yang sama.
Sebagian dari dana IPO, sekitar 5,34%, akan disisihkan untuk keperluan modal kerja NKG, termasuk biaya pemasaran, perawatan lapangan, dan biaya operasional lainnya yang mendukung kegiatan usaha mereka.
Sedangkan untuk SGU, entitas anak usaha GOLF lainnya, akan memperoleh dana sekitar 5,34% yang dialokasikan sebagai setoran modal untuk mendukung kegiatan operasional mereka, termasuk biaya pemasaran, perawatan lapangan, dan biaya operasional lainnya.
Terakhir, sisa dana IPO akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan secara keseluruhan, termasuk biaya operasional seperti gaji karyawan, perawatan fasilitas, utilitas, serta kebutuhan kantor yang mendukung semua operasional perusahaan.
Jadwal IPO GOLF
GOLF dijadwalkan melakukan proses book building atau masa penawaran awal untuk IPO ini mulai dari tanggal 20 Juni hingga 25 Juni 2024. Saham-saham ini akan ditawarkan dengan kisaran harga antara Rp200 hingga Rp230 per saham. Jadwal lengkapnya sebagai berikut:
- Masa Penawaran Awal: 20 Juni - 25 Juni 2024
- Tanggal Efektif: 28 Juni 2024
- Masa Penawaran Umum: 2 Juli - 4 Juli 2024
- Tanggal Penjatahan: 4 Juli 2024
- Tanggal Distribusi Saham: 5 Juli 2024
- Pekiraan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan: 5 Juli 2024
- Tanggal Pencatatan Saham: 8 Juli 2024
Dalam aksi korporasi ini, GOLF berencana untuk menawarkan sebanyak-banyaknya 3,1 miliar saham atau setara dengan 15,02% dari total modal disetor setelah IPO. Dengan ini, perusahaan yang berafiliasi dengan cucu Presiden Soeharto ini berpotensi mendapatkan dana segar hingga maksimal Rp713 miliar.
GOLF telah menunjuk PT KB Valbury Sekuritas, PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Semesta Indovest Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana untuk emisi efek perusaan efek tersebut.
Sebelum IPO, mayoritas kepemilikan saham GOLF dimiliki oleh PT Bali Pecatu Graha sebesar 98,33%, sementara PT Mandalapratama Permai memiliki 1,67% saham. Setelah IPO, struktur kepemilikan berubah menjadi PT Bali Pecatu Graha dengan 83,56%, PT Mandalapratama Permai dengan 1,42%, dan kepemilikan masyarakat mencapai 15,02%.
Asal tahu saja, Darma Mangkuluhur Hutomo saat ini tercatat sebagai Komisaris Utama GOLF. Ia menyelesaikan sekolah SMA nya di Overseas Family School, Singapura pada 2016. Kemudian, melanjutkan kuliah di EU Business School, Barcelona, Spanyol dan lulus pada 2019 silam.