Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar
Nasional

Golkar Sapu Bersih Senayan - DPRD Kab/Kota, Suara Meroket Jadi 18 Persen

  • Peningkatan suara golkar menjadi 18% tidak terlepas dari kemenangan dua kadernya, Nurul Arifin dan Soedeson Tandra, dalam sengketa perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA — Partai Golkar berhasil mengamankan 102 kursi atau 18% dari total kursi DPR RI, jumlah tersebut meningkat 17 kursi bila dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019. 

"Angka ini fantastis karena perolehan kursi Golkar naik 17 kursi dibandingkan Pemilu 2019,” terang Wakil Ketua Umum Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, di Jakarta Senin 10 Juni 2024.

Peningkatan suara golkar menjadi 18% tidak terlepas dari kemenangan dua kadernya, Nurul Arifin dan Soedeson Tandra, dalam sengketa perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK). 

Nurul Arifin merupakan calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Barat 1. Sementara itu,  Soedeson Tandra merupakan calon legislatif dari daerah pemilihan Papua Tengah.

Kemenangan di MK ini tidak hanya menegaskan legalitas dan keabsahan hasil pemilu, tetapi juga memperkuat posisi Golkar di DPR RI. 

“Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto, Golkar menguasai 18 persen atau mendapatkan 102 kursi DPR dari seluruh kursi yang diperebutkan,” tambah Doli.

Kenaikan jumlah kursi DPR RI ini mencerminkan dukungan masyarakat terhadap kebijakan Partai Golkar, yang selama tercitrakam aktif mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

Doli juga menegaskan komitmen Golkar untuk terus mendukung kepemimpinan Prabowo-Gibran di masa depan.

Tidak hanya di DPR RI, Partai Golkar juga menunjukkan dominasinya di tingkat daerah.

Golkar menjadi partai dengan kursi terbanyak di DPRD Provinsi dengan total 359 kursi, serta menguasai 2.521 kursi atau 14,4% dari total kursi DPRD Kabupaten/Kota.

Pencapaian ini memperlihatkan peningkatan jumlah kursi yang diperoleh partai sebesar 99 kursi atau 4% dibandingkan Pemilu 2019, di mana Golkar hanya memperoleh 2.422 kursi.

 “Jumlah ini setara dengan 14,4 persen dari total 17.510 kursi DPRD Kabupaten/Kota se-Indonesia,” ugkap Doli.

Kader-kader Golkar juga mendominasi jabatan penting di DPRD Kabupaten/Kota se-Indonesia. 

Golkar berhasil menempatkan 120 kadernya sebagai Ketua DPRD Kabupaten/Kota dan 220 kader lainnya sebagai Wakil Ketua. 

Dominasi ini menunjukkan peningkatan kekuatan dan pengaruh Golkar yang terus berkembang di berbagai tingkatan pemerintahan terutama pada kontestasi pemilu kali ini.

Keberhasilan Partai Golkar dalam Pemilu 2024 tidak hanya mencerminkan dukungan masyarakat yang kuat, tetapi juga strategi efektif dan kepemimpinan solid di bawah Airlangga Hartarto. 

Dengan capaian ini, Golkar mengklaim pihaknya siap memainkan peran kunci dalam mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran serta terus berkontribusi terhadap pembangunan dan stabilitas politik Indonesia.