<p>Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria saat mengumumkan rem darurat PSBB Ketat / Dok. Pemprov DKI Jakarta</p>
Industri

Gonjang-ganjing Anies Baswedan Positif COVID-19, Bursa Saham Tetap Kalem

  • JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan dirinya telah positif terpapar COVID-19. Kabar itu diketahui usai Anies menyampaikan siaran persnya kepada media soal hasiil tes usap atau PCR yang dilakukannya kemarin. “Hari Senin tanggal 30 November saya kembali menjalani swab PCR sebagai konfirmasi atas hasil antigen hai sebelumnya, dan ternyata malamnya saya dapat kabar […]

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan dirinya telah positif terpapar COVID-19. Kabar itu diketahui usai Anies menyampaikan siaran persnya kepada media soal hasiil tes usap atau PCR yang dilakukannya kemarin.

“Hari Senin tanggal 30 November saya kembali menjalani swab PCR sebagai konfirmasi atas hasil antigen hai sebelumnya, dan ternyata malamnya saya dapat kabar kalau hasilnya positif,” tulis Anies, dikutip Selasa, 1 Desember 2020.

Tak pelak, pengumuman itu pun langsung membuat lini masa dan pemberitaan di berbagai media ramai dengan berita tentang Anies. Namun tidak begitu halnya dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang biasanya kerap terpantik oleh kabar negatif.

Kali ini, di sesi I perdagangan Selasa, 1 Desember 2020, pasar modal terlihat masih cukup tenang. Sejak awal perdagangan, IHSG sudah dibuka menguat pada level 5.650,43 hingga akhirnya parkir di posisi 5.661,46 untuk sesi I.

Sepanjang pagi tadi, IHSG hanya sekali terjerembab dalam zona merah ke level 5.597,54 pada pukul 10.55 WIB. Namun setelah itu, IHSG kembali bangkit dan menunjukkan keperkasaannya dari isu dan sentimen negatif yang beredar.

Berdasarkan data Stockbit, saham-saham di sektor aneka industri dan finansial tampak turut berperan untuk mendorong laju indeks. Keduanya sama-sama menguat dengan kenaikan 2,5% dan 1,54% secara berurutan.

Sementara sektor yang menjadi penekan laju indeks adalah agrobisnis, pertambangan, dan infrastruktur. Ketiganya mengalami pelemahan masing-masing 0,57%, 0,51%, dan 0,15%.