Ilustrasi inflasi
Makroekonomi

Gonjang-Ganjing Geopolitik Picu Inflasi Domestik

  • Faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan inflasi domestik ini mencakup peningkatan permintaan terhadap emas, yang dikenal sebagai aset safe haven dalam situasi ketegangan geopolitik.

Makroekonomi

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA -  Meningkatnya tensi geopolitik global telah berdampak signifikan pada inflasi domestik, Demikian yang diungkapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. 

Faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan inflasi domestik ini mencakup peningkatan permintaan terhadap emas, yang dikenal sebagai aset safe haven dalam situasi ketegangan geopolitik.

Permintaan emas, baik sebagai investasi maupun perhiasan, telah meningkat secara global sebagai respons terhadap ketidakpastian geopolitik. 

Harga emas dunia naik, dan Indonesia tidak luput dari dampak ini, karena harga emas perhiasan yang mengikuti tren global.

Data BPS menunjukkan bahwa inflasi bulanan komoditas emas perhiasan pada bulan April 2024 mencapai 7,4% Month-to-Month (mom), dengan kontribusi signifikan terhadap total inflasi sebesar 0,08%. 

“Peningkatan harga emas di pasar internasional ini memberikan pengaruh terhadap harga emas perhiasan di Indonesia karena harga emas perhiasan inilah yang kemudian terekam dalam Indeks Harga Konsumen (IHK),” terang Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, di Jakarta dikutip Jumat 3 Mei 2024.

Hal ini menunjukkan bahwa emas memainkan peran penting dalam mendorong inflasi domestik. Selain itu, kebijakan kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) juga menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi inflasi domestik.

“Karena Bank Indonesia baru menaikkan suku bunga acuan di akhir bulan April, tentunya nanti kita lihat dampaknya di bulan-bulan berikutnya,” tambah Amalia.

Meskipun dampaknya belum sepenuhnya terlihat, kebijakan tersebut diyakini akan berdampak pada Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Mei 2024. Kenaikan suku bunga biasanya dilakukan untuk mengendalikan inflasi dan meredam ketidakstabilan nilai tukar rupiah.

Data inflasi menunjukkan bahwa pada bulan April 2024, inflasi bulanan mencapai 0,25%, sementara inflasi tahunan sebesar 3% dan inflasi tahun kalender sebesar 1,19%.

Dengan demikian tensi geopolitik global dan kebijakan internal seperti kenaikan suku bunga BI diprediksi akan terus mempengaruhi inflasi domestik, langkah yang tepat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam menghadapi tantangan ini.