Google Keok, Jawaban Bard Rupanya Tak Seakurat ChatGPT
- Chatbot milik Google, Bard disebut memberi jawaban tak akurat kepada pengujinya. Jawaban tersebut berkaitan dengan pertanyaan mengenai teleskop luar angkasa.
Tekno
SAN FRANSISCO - Chatbot milik Google, Bard disebut memberi jawaban tak akurat kepada pengujinya. Jawaban tersebut berkaitan dengan pertanyaan mengenai teleskop luar angkasa.
Mengutip Reuters Kamis, 9 Februari 2023, seorang pengguna bertanya pada Bard mengenai penemuan baru apa dari teleskop luar angkasa James Webb yang dapat diceritakan pada anak usia 9 tahun.
Alih-alih jawaban langsung, Bard malah memberi deskripsi mengenai teleskop James Webb seperti halnya tertulis dari Wikipedia
Tak sampai di situ, gambar-gambar galaksi yang ditampilkan bukanlah citra yang diambil oleh teleskop James Webb. Citra tersebut diambil pada tahun 2004 oleh teleskop European Southern Observatory.
- Apa Itu Efek Mandela?
- Genjot Kegiatan Sektor Hulu Migas, PHE Alokasikan Dana hingga Rp86,4 Triliun
- 6 Karakter Utama di Film The First Slam Dunk, Kamu Tim Sakuragi atau Rukawa?
Sebagai informasi, dalam postingan blog awal pekan ini, CEO Google Sundar Pichai menulis bahwa Bard menggunakan model bahasa besar dan informasi dari internet untuk memberikan tanggapan yang segar dan berkualitas tinggi.
Itulah mengapa kesalahan tersebut terjadi. Chatbot milik Google menggunakan informasi dari postingan blog NASA tentang pengenalan JWST sebagai teleskop yang mengambil gambar planet di luar tata surya.
Oleh sebab itu, juru bicara Google mengatakan akan pentingnya pengujian yang ketat sebelum produk tersebut benar-benar dirilis.
"Kami akan menggabungkan umpan balik eksternal dengan pengujian internal kami sendiri untuk memastikan respons Bard memenuhi standar kualitas, keamanan, dan landasan yang tinggi dalam informasi dunia nyata," ujar juru bicara Google sebagaimana dikutip TrenAsia.com.
Sekadar informasi, CEO Google, Sundar Pichai mengatakan Bard pada awalnya dirilis dengan versi model ringan LaMDA perusahaan, yang merupakan singkatan dari Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog.
LaMDA sendiri merupakan teknologi percakapan Google yang dilatih untuk melakukan dialog. Pengguna dapat menggunakan chatbot dan menawarkan umpan balik Google, kata Pichai.
Bard dirilis ke "penguji tepercaya" minggu ini, dan Pichai mengatakan publik akan memiliki akses dalam beberapa minggu mendatang.
Tambahan informasi, sejak dirilisnya chatbot ChatGPT OpenAI pada bulan November, raksasa teknologi telah berlomba untuk menciptakan AI yang berorientasi pada konsumen. Google mengeluarkan "kode merah" kepada staf sebagai peringatan potensi ancaman yang akan datang ke mesin pencarinya.
Tak ingin kalah dengan ChatGPT, Google memperkenalkan teknologi berbasis AI-nya, Bard beberapa hari lalu. Namun sayangnya kinerja Bard tak seperti yang diharapkan.