Peternak memberikan pakan konsentrat pada ayam potong di Leuwinanggung, Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa, 28 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

GOPAN Beberkan ke Mendag Zulhas Penyebab Harga Ayam Anjlok

  • Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) menyampaikan kegelisahaanya kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, terkait anjloknya harga ayam.

Nasional

Debrinata Rizky

JAKARTA - Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) menyampaikan kegelisahaanya kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, terkait anjloknya harga ayam.

Ketua Umum GOPAN Hery Dermawan menyampaikan bahwa ada beberapa faktor yang mendorong rendahnya harga ayam. Pertama permintaan dan pasokan tidak seimbang.

"Turunnya harga ini banyak faktor pak, pertama mungkin suplai dan demand tidak stabil. Jadi ini ayam elastis jika ada kekurangan atau kelebihan sedikit harga bisa turun atau bisa naik," katanya saat bertemu Zulhas di Kemendag dilansir pada Jumat, 2 September 2022.

Hery menjelaskan bahwa harga ayam memang elastis, jadi ketika ada permintaan yang turun dan pasokan banyak, harga langsung akan ikut anjlok. Namun jika permintaan meningkat, pasokan sedikit harga akan naik.

Kedua karena harga ayam yang mengikuti mekanisme pasar. Pasalnya saat ini mekanisme harga ayam di pasar ditentukan oleh perusahaan-perusahaan ayam broiler besar.

Peternak ayam mandiri hanya memegang 15% dari seluruh populasi. Sedangkan Hery menyebut empat perusahaan besar seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Malindo Feedmill Tbk, dan PT Super Unggas Jaya (SUJA) kira kira memegang kepemilikan 80%.

Berdasarkan data GOPAN, harga ayam di tingkat peternak merosot namun di pasar di antara Rp35.000-39.000 per kilogram (kg). Sementara harga ayam di kelas peternak hanya Rp14.000-17.000 per kg.

Sedangkan modal yang dikeluarkan peternak saat ini di kisaran Rp 20.000-21.000 per kg. Artinya peternak mengalami kerugian sebesar Rp 4.000-6.000 per kg.