GOTO Buka-bukaan Soal Keterlibatan Program Makan Bergizi Gratis
- Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara terbuka dan bangga mengungkapkan keterlibatannya dalam program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Korporasi
JAKARTA – Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara terbuka dan bangga mengungkapkan keterlibatannya dalam program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Chief Public Policy & Government Relations GoTo Group, Ade Mulya, menjelaskan bahwa perseroan menyelenggarakan program Orang Tua Asuh untuk mendukung uji coba Program Makan Bergizi Gratis dengan memanfaatkan model bisnis dan ekosistem yang dimiliki GOTO.
"Uji coba ini bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dan pelajaran dari lapangan yang nantinya dapat diambil untuk mendukung implementasi dari Program Makan Bergizi Gratis," ujarnya dalam keterangan resminya dikutip pada Jumat, 9 Agustus 2024.
- Menteri Israel Sepakat Lakukan Genosida, Negara Barat Ngamuk-Ngamuk
- Deretan Film Terlaris di Dunia 2024, Deadpool & Wolverine Masuk Urutan Berapa?
- Pentingnya Bertransaksi di Saham Berfundamental Kuat di Tengah Tingginya Volatilitas Pasar
Ia menambahkan bahwa uji coba yang telah dijalankan oleh GOTO sejak 20 Mei 2024 ini akan berlangsung hingga Oktober 2024, tanpa menggunakan dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Melalui uji coba ini, kata Ade, GOTO memperoleh beberapa pelajaran, termasuk fakta bahwa banyak siswa datang ke sekolah tanpa sarapan di rumah dan sering kali tidak makan siang setelah pulang sekolah.
Program ini juga bertujuan untuk mendapatkan masukan terkait variasi menu, ketepatan waktu penyediaan dan pengantaran makanan, serta biaya produksi makanan yang diberikan kepada siswa penerima manfaat, hingga upaya untuk meminimalisasi sampah makanan.
"Program uji coba ini juga bermanfaat bagi UMKM di sekitar sekolah-sekolah yang menerima makan siang, begitu juga bagi para mitra driver yang mengantarkan makanan tersebut," ucapnya.
Sampai saat ini, uji coba telah diselenggarakan GOTO di tiga kota yakni Bogor, Solo, dan Surabaya ke sembilan sekolah dan menjangkau kurang lebih 3.000 siswa. GOTO berencana mengembangkan program ini agar ke depan dapat menjangkau 15.000 siswa.
Ke depan, GOTO terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan dan instansi lainnya. "Akan ada kota-kota lainnya yang akan dijangkau oleh Gojek untuk program ini," tuturnya.
Selain GOTO, perusahaan ride-hailing Grab Indonesia, yang merupakan bagian dari Grab Holdings Ltd, juga menyatakan minat untuk berpartisipasi dalam program makan bergizi gratis dari pemerintah baru ini.
Dampak Positif Bagi GOTO
Sebelumnya, analis Bahana Sekuritas, Satria Sambijantoro, dalam risetnya menyatakan bahwa GOTO dan Grab Indonesia akan mendapatkan tambahan Gross Merchandise Value (GMV) secara merata, masing-masing 50-50, dari total anggaran program Makan Bergizi Gratis sebesar Rp71 triliun.
- Segera Merger, Neraca Keuangan HK dan WSKT Bagaikan Bumi Langit
- Kantor Jiwasraya Dilelang IFG Life, Bagaimana Nasib Nasabah yang Tolak Restrukturisasi?
- Bakrie & Brothers (BNBR) Raup Rp465 Miliar Usai Lepas 10 Persen Saham Emiten Ini
Dalam konteks ini, Satria perhitungan sederhana Bahana Sekuritas menunjukkan jika GOTO akan mendapatkan tambahan GMV sebesar Rp30 triliun dan minimal Rp1,5 triliun pendapatan bersih setiap tahun.
"Take rate pedagang GoFood saat ini berada di kisaran 20%—30%, tetapi kami berharap GOTO pada akhirnya akan mendapatkan take rate 5% hingga 10% karena volume pesanan yang tinggi dari program Makan Gratis ini," katanya dalam riset.
Satria memberikan contoh dengan menggunakan lima sekolah di Bogor, yang berada di wilayah Sentul dan Hambalang. Dalam satu proyek percontohan uji coba Makan Bergizi Gratis, setiap sekolah melibatkan 500 makanan dan 40 pengemudi Go-Ride. Makanan tersebut dianggarkan sebesar Rp14.900 per siswa.
Namun, Bahana Sekuritas mengidentifikasi tantangan bagi GOTO terkait ketersediaan pengemudi di daerah terpencil, terutama karena induk Gojek ini berencana merekrut pengemudi baru melalui perekrutan nasional untuk mendukung program tersebut.
"Perusahaan ride-hailing ini tidak pernah mengungkapkan jumlah pegawainya, tetapi kami memperkirakan tambahan 800.000 pengemudi Go-Ride secara nasional dari sekitar 2,5 juta saat ini," jelasnya.