GOTO Diburu Investor Asing, Bagaimana Target Sahamnya?
- Saham GOTO selama satu bulan terakhir menunjukkan penguatan sebesar 10,94%. Tren ini didorong oleh aksi beli bersih investor sepanjang bulan ini mencapai Rp244 miliar.
Rekomendasi
JAKARTA – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dua hari terakhir laris manis diburu oleh investor asing. Situasi tersebut membuat nilai emiten yang bergerak di bidang akomodasi dan perniagaan elektronik ini kembali menembus level psikologis Rp70 per saham, setelah terakhir kali mencapai angka ini pada 19 Maret 2024.
Berdasarkan data RTI Business, pada perdagangan Rabu, 29 Mei 2024, pada pukul 10:04 WIB, saham GOTO terpantau melemah 4,05% ke level Rp71 per saham. Frekuensi saham ini berada di angka 8.132 dengan volume perdagangan mencapai 920.46 juta lembar.
Sementara itu, nilai transaksi GOTO menembus level Rp66,36 miliar. Alhasil, kapitalisasi pasar emiten anggota Indeks LQ45 itu berada di level Rp85,30 triliun. Adapun PER dan PBVR GOTO berada di level masing-masing -24,74 dan 2.28.
- Tapera Masih Perlu Genjot Realisasi FLPP Rp4,5 Triliun pada 2024
- Jet Tempur Siluman F-35 Kembali Jatuh
- Inilah Alasan Mastercard dan Visa Dinilai Lebih Inovatif Dibanding PayPal
Meski pada perdagangan kali ini mengalami pelemahan, saham GOTO selama satu bulan terakhir menunjukkan penguatan sebesar 10,94%. Tren positif ini salah satunya didorong oleh capital inflow atau aksi beli bersih investor sepanjang Mei 2024 mencapai Rp244 miliar.
Sementara itu, pada awal pekan ini saham GOTO juga terpantau masih menjadi buruan investor asing dengan total transaksi mencapai Rp98,1 miliar, dengan rincian Rp45,6 miliar pada Senin, 27 Mei 2024, dan Rp52,5 miliar pada Selasa, 28 Mei 2024.
Prospek Saham
Terkait prospek saham GOTO, analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis, sebelumnya mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp120 per saham. Dengan target ini, terdapat potensi penguatan saham raksasa teknologi Indonesia tersebut hingga 62,16%, dibandingkan harga penutupan saham GOTO pada level Rp74 per saham, Selasa kemarin.
“Kami mempertahankan beli saham GOTO, karena perseroan sudah berada di jalur terpercaya untuk menciptakan nilai atau value cration. Sedangkan peningkatan nilai juga datang dari segmen bisnis fintech perseroan yang dinilai masih terlalu murah,” tulis Niko Margaronis dalam riset terakhirnya.
BRI Danareksa Sekuritas menyatakan bahwa rekomendasi beli tersebut juga mempertimbangkan segmen bisnis on-demand service (ODS) melalui Gojek, yang cenderung menunjukkan peningkatan take rate. Hal ini didukung oleh inisiatif perseroan dalam meningkatkan layanan dengan margin yang lebih tinggi.
“Kami juga melihat bahwa GOTO akan berupaya menambah armada sepeda motor dan mobil Gojek dengan kendaraan baru, sehingga guna menawarkan tingkat pengembalian lebih baik bagi perseroan dan pengemudi,” terangnya dalam riset belum lama ini.
Berbagai faktor tersebut mendorong BRI Danareksa Sekuritas untuk mempertahankan pandangan positif terhadap perbaikan kinerja GOTO. EBITDA yang disesuaikan diperkirakan mencapai Rp86 miliar tahun ini.
EBITDA tersebut berbalik positif dibandingkan kerugian tahun lalu sebesar Rp 3,67 triliun. Pendapatan perseroan juga diproyeksikan mencapai Rp10,72 triliun. Sementara itu, rugi bersih diperkirakan menurun menjadi Rp4,33 triliun sepanjang 2024.
Tersengat Indeks Global
Sementara itu, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengungkapkan bahwa selama harga GOTO mampu berada di atas Rp59 per saham yang merupakan level stop loss, maka GOTO berpeluang bergerak di area R67-72 per saham.
Secara teknikal, kata dia, pola pergerakan harga saham GOTO sudah menjauh dari titik terendah. Sebagai informasi, harga Rp59 per saham merupakan harga terendah emiten akomodasi dan perniagaan elektronik sepanjang tahun ini.
“Pergerakan positif harga saham perseroan pada Mei 2024 bertepatan dengan momentum rebalancing indeks global seperti MSCI dan FTSE. Menurut Index Factsheet MSCI Indonesia per 30 April 2024, GOTO adalah satu-satunya saham perusahaan teknologi Indonesia yang masuk dalam 10 besar konstituen indeks MSCI,” jelasnya.
Sebagai tambahan, dalam waktu dekat, GOTO bakal melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST-LB), di mana salah satu agendanya adalah permohonan persetujuan untuk membeli kembali (buyback) saham.