Wakil Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Immanuel Ebenezer didampingi Head og Region Gojek Gede Manggala saat berdiskusi dengan mitra driver dalam acara kopdar di Kantor Gojek Kemang Timur, Selasa 10 Desember 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

GOTO Lanjutkan Aksi Buyback Saham, Alokasi Rp242 M Desember 2024

  • Investor memandang program buyback ini, yang didukung oleh perbaikan fundamental perusahaan, memberikan sentimen positif terhadap pergerakan harga saham GOTO.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali melanjutkan aksi buyback atau pembelian saham kembali pada Desember 2024. Selama periode tersebut, emiten teknologi ini mengalokasikan dana yang diperkirakan mencapai Rp242 miliar.

Hal ini diketahui dari jumlah saham treasuri GOTO mencapai 20.291.442.703 pada akhir Desember 2024, meningkat 3.320.000.000 saham dibandingkan dengan posisi November 2024 yang tercatat sebanyak 16.971.442.703 saham.

Meskipun harga rata-rata pembelian saham ini belum diumumkan, jika menggunakan harga rata-rata saham GOTO di Desember 2024 yang sekitar Rp 73, estimasi biaya untuk aksi buyback ini dapat mencapai Rp242 miliar.

Nah, setelah aksi buyback, porsi saham treasuri GOTO meningkat sebesar 0,28%, menjadi 1,70% pada Desember 2024, dari sebelumnya 1,42% pada akhir November 2024. Investor memandang program buyback ini, yang didukung oleh perbaikan fundamental perusahaan, memberikan sentimen positif terhadap pergerakan harga saham GOTO. 

Sebagai informasi, harga saham emiten GOTO telah melesat 60% dari posisi terendah di Rp50 per saham pada Juni 2024, menjadi Rp80 per saham pada penutupan perdagangan Kamis, 9 Januari 2025.

Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis memandang aksi GOTO buyback seiring berjalannya waktu telah membuahkan di tengah profitabilitas perseroan yang kian apik. Asal tahu saja, perseroan mengakolasikan uang sebesar Rp3 triiliun untuk aksi korporasi ini.

"Sebagai hasilnya, harga saham yang sebelumnya sempat menyentuh level terendah di Rp50 berhasil rebound. Bahkan, di awal tahun ini, harga saham GOTO telah naik 14,3%. Ini menunjukkan bahwa investor semakin percaya terhadap fundamental dan prospek GOTO," kata Azis dalam keteragannya pada Jumat, 10 Januari 2025.

Aksi buyback GOTO telah mendapat persetujuan dalam RUPST dan RUPSLB pada 11 Juni 2024. Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Grup GOTO, Patrick Walujo, mengatakan bahwa inisiatif buyback senilai US$200 juta merupakan bukti kemajuan yang dicapai oleh GOTO, seiring dengan implementasi strategi untuk pertumbuhan yang lebih cepat dan berkelanjutan.

"Dengan arus kas yang terus membaik dan nilai saham yang signifikan, kami percaya bahwa buyback adalah langkah yang bijak untuk memastikan sumber daya Perseroan dimanfaatkan secara efisien," ujar Patrick.

Selain itu, pada awal pekan ini, manajemen GOTO juga mengumumkan bahwa Patrick berkomitmen untuk menjabat sebagai Direktur Utama hingga 2029, sesuai dengan keputusan pemegang saham nanti.

Azis menilai komitmen ini sebagai hal yang positif karena Patrick merupakan sosok kunci di balik transformasi GOTO. "Positif untuk bisnis dan investor. Belum genap dua tahun, kerugian GOTO berhasil dipangkas signifikan, dan GOTO mencetak dua kali EBITDA yang disesuaikan positif dalam dua kuartal berturut-turut, yakni kuartal IV-2023 dan kuartal III-2024," ungkap Azis.

Terkait buyback, Azis menyatakan bahwa aksi ini mencerminkan keyakinan terhadap valuasi perusahaan. "Buyback ini menunjukkan keyakinan bahwa nilai perusahaan saat ini lebih tinggi dibandingkan harga saham yang ada saat ini," jelasnya.

Momentum buyback juga bertepatan dengan perbaikan kinerja operasional GOTO. Ketika EBITDA yang disesuaikan menunjukkan angka positif, ini berarti arus kas operasional GOTO telah membaik secara signifikan.

"Dengan EBITDA yang positif, likuiditas lebih dapat dialokasikan kembali untuk mendukung pertumbuhan bisnis, seperti inovasi produk, serta menciptakan nilai lebih bagi pemegang saham melalui aksi buyback," pungkas Azis.