Para petinggi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk melakukan Public Expose Insidentil GoTo, Kamis, 8 Desember 2022.
Korporasi

GOTO Pangkas Kerugian 66 Persen jadi Rp10,3 T pada 2023

  • Meski masih rugi, kerugian tersebut sudah menipis sebanyak 66% dibandingkan tahun 2022 yakni Rp30,3 triliun
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan kerugian sebesar Rp10,3 triliun pada periode 2023. 

Meski masih rugi, kerugian tersebut sudah menipis sebanyak 66% dibandingkan tahun 2022 yakni Rp30,3 triliun. Perbaikan tersebut dipicu kenaikan
pendapatan sebesar 30% menjadi Rp 14,8 triliun tahun lalu dibandingkan dengan 2022 Rp 11,3 triliun. 

Di samping itu, GOTO berhasil menekan pengeluaran di berbagai pos beban. Beban pokok pendapatan turun 7% menjadi Rp5,1 triliun pada 2023. 

Di sisi lain, GOTO mencatatkan kerugian akibat pembalikan aset goodwill dari divestasi PT Tokopedia. Nilainya mencapai Rp78,86 triliun. Goodwill adalah aset tak berwujud yang terjadi ketika ada akuisisi bisnis. Istilah goodwill adalah sebutan yang sering didengar dalam dunia akuntansi dan biasanya terjadi ketika suatu perusahaan mengakuisisi bisnis lainnya. 

Baca juga: GOTO Diprediksi Ketiban Berkah Ramadan, Bagaimana Kinerja Sahamnya?

Konsep goodwill artinya mengacu pada aset tidak berwujud. 

Dalam laporannya, GOTO juga  mencatatkan gross transaction value (GTV) Rp606,5 triliun turun tipis 1,1% dari setahun sebelumnya. GTV adalah metriks untuk mengukur nilai transaksi yang diproses melalui situs web atau aplikasi perusahaan digital. 

Sementara itu pendapatan bruto tumbuh 5,8% menjadi Rp24,3 triliun dari setahun lalu yang tercatat Rp23,0 triliun. 

GOTO pun melaporkan EBITDA grup yang disesuaikan1 positif untuk pertama kalinya sebesar Rp77 miliar pada kuartal keempat. EBITDA adalah singkatan dari Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization yang merujuk pada nilai pendapatan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Peran EBITDA adalah sebagai indikator untuk mengukur profit atau keuntungan yang didapatkan perusahaan.

Perseroan juga sebelumnya telah menyepakati kemitraan strategis dengan TikTok. Tokopedia dan bisnis e-commerce TikTok di Indonesia telah bergabung di bawah entitas PT Tokopedia, yang kini dimiliki bersama-sama oleh GoTo dan TikTok sebagai mitra strategis, dan TikTok akan memegang pengendalian atas Tokopedia. 

Sebagai bagian dari kesepakatan yang telah diselesaikan pada Januari 2024, TikTok akan menginvestasikan lebih dari US$1,5 miliar dalam waktu ke depan pada entitas Tokopedia yang telah dikombinasikan dengan bisnis e-commerce TikTok, tanpa menyebabkan dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia. 

GoTo juga akan menerima arus pendapatan berkelanjutan dari Tokopedia yang selaras dengan skala dan pertumbuhan Tokopedia.