GOTO Tutup Bisnis di Vietnam, Bagaimana Pengaruhnya bagi Target Saham?
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan resmi menghentikan operasional bisnisnya di Vietnam mulai 16 September 2024. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk fokus memperkuat strategi bisnis di pasar utama.
Bursa Saham
JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan resmi menghentikan operasional bisnisnya di Vietnam mulai 16 September 2024. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk fokus memperkuat strategi bisnis di pasar utama.
Yang menjadi pertanyaan, apakah penutupan bisnis Gojek di Vietnam akan berdampak pada kinerja perusahaan? Selain itu, apakah keputusan ini juga akan mempengaruhi pergerakan saham GOTO?
Dari lantai bursa, pada perdagangan Kamis, 5 September 2024, sehari setelah pengumuman bisnis tersebut, saham GOTO menguat 1,92% ke level Rp53 per saham. Sementara itu, volume transaksi saham ini mencapai 87,71 juta lembar dan nilai transaksi Rp4,58 miliar.
- Kemenkes Ingkar Janji, DPR Kecewa Aturan PP 28/2024 Minim Pelibatan Publik
- GOTO Mejeng di Daftar Top Gainers Pagi Ini
- IHSG Gas ke 7.715,37, Simak Daftar Saham Tercuan Pagi Ini
Analis dari Yuanta Sekuritas, Laras Nadira, mengungkapkan bahwa kontribusi unit bisnis GOTO di Vietnam terhadap gross transaction value (GTV) Grup GOTO hanya di bawah 0,5%, dan kontribusinya terhadap GTV layanan on-demand (ODS) hanya sekitar 2% pada kuartal II-2024.
Oleh karena itu, Yuanta Sekuritas tetap merekomendasi beli untuk saham GOTO dengan target harga Rp95 per saham. "Kami memperkirakan penghentian operasi di Vietnam tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap total GTV sepanjang tahun ini," jelas Laras dalam keterangannya dikutip pada Kamis, 5 September 2024.
Laras juga menambahkan bahwa biaya promosi GOTO telah menurun berkat efisiensi dalam manajemen biaya. Jika dibandingkan secara kuartalan, rasio biaya promosi terhadap GTV GOTO turun 281 basis poin pada kuartal II-2024.
Efisiensi ini, menurut Yuanta Sekuritas, berhasil mendorong peningkatan rasio pendapatan bersih terhadap GTV bisnis ODS GOTO menjadi 17,2% pada kuartal II-2024, dari 10,9% pada kuartal yang sama tahun lalu, dan dari 16,6% pada kuartal I-2024.
"Dengan adanya diskon promosi yang menarik dan layanan segmen hemat seperti fitur mode Hemat, kami berharap pengguna, terutama pelanggan yang fokus pada bujet, akan bertambah, sehingga pengeluaran per pesanan juga meningkat," tutur Laras.
Selain itu, Laras juga menyebutkan bahwa GOTO memiliki layanan GoPlus subscription yang menawarkan penawaran eksklusif yang dapat menarik lebih banyak pelanggan untuk berlangganan.
Di samping itu, Yuanta Sekuritas juga melihat bahwa dekonsolidasi Tokopedia dari GOTO memberikan fleksibilitas modal untuk diinvestasikan ke sektor lain, seperti fintech dan layanan on-demand.
"Asalkan efisiensi biaya terus terjaga, kami berharap pendapatan bersih konsolidasian GOTO tetap sesuai proyeksi dan target untuk mencapai breakeven EBITDA tercapai," tambahnya.
Sebelumnya, Corporate Secretary GoTo, Koesoemohadiani, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk lebih fokus mengembangkan dan memperkuat operasional yang berpotensi memberikan pertumbuhan berkelanjutan. "Strategi ini sejalan dengan agenda jangka panjang Grup GoTo untuk mendorong pertumbuhan bisnis," jelas Koesoemohadiani dalam pernyataan resminya, Rabu, 4 September 2024.
Ia juga menegaskan bahwa GOTO akan terus berinvestasi pada inisiatif yang mendukung pertumbuhan, sambil berkomitmen mencapai target EBITDA yang disesuaikan breakeven pada akhir tahun ini.