GOTO Ungkap Jadwal Rilis Laporan Keuangan Semester I-2024, Catat Tanggalnya
- Diketahui, GOTO adalah salah satu emiten dengan pemegang saham terbanyak di BEI. Per 30 Juni 2024, terdapat sekitar 366.550 pemegang saham, meningkat sebanyak 11.993 orang dari bulan sebelumnya.
Korporasi
JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), emiten teknologi akomodasi dan perniagaan elektronik, mengumumkan akan merilis laporan keuangan semester I-2024 pada Selasa, 30 Juli 2024, mendatang.
Manajemen GOTO mengumumkan bahwa paparan kinerja akan sepenuhnya dilakukan dalam bahasa Inggris. Conference call untuk membahas kinerja semester I-2024 akan dimulai pada pukul 19:00 WIB atau 30 Juli 2024 pukul 08:00 waktu Amerika Serikat bagian timur.
“Hal ini dilakukan setelah publikasi laporan keuangan konsolidasian perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2024 (semester I-2024), yang tidak diaudit dan tidak direviu, serta disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia,” jelas manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 17 Juli 2024.
- Saham GOTO Bergairah, Nilai Transaksi Tembus Ratusan Miliar
- Rekam Jejak dan Kekayaan Dato Sri Tahir, Pejabat Terkaya versi LHKPN 2023
- KCIC Tepis Tudingan WIKA Jadi Biang Kerok Rugi
Manajemen GOTO menyampaikan bahwa siaran langsung webcast dari conference call beserta materi akan tersedia lebih lanjut. Diketahui, GOTO adalah salah satu emiten dengan pemegang saham terbanyak di BEI. Per 30 Juni 2024, terdapat sekitar 366.550 pemegang saham, meningkat sebanyak 11.993 orang dari bulan sebelumnya.
Proyeksi Kinerja
Sebelumnya, Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, dalam risetnya menyatakan bahwa selain sentimen positif dari divestasi Tokopedia kepada TikTok, perbaikan kinerja keuangan GOTO juga didorong oleh momentum hari raya Idul Fitri dan liburan pada kuartal II-2024.
"Musim hari raya dan adanya THR akan mendorong masyarakat untuk berbelanja, yang menjadi katalis positif untuk pertumbuhan transaksi (Gross Transaction Value/GTV) pada perusahaan teknologi seperti GOTO. Apabila tingkat monetisasi dapat dipertahankan, pendapatan GOTO akan tumbuh positif," katanya pada Selasa, 16 Juli 2024.
Abdul mengasumsikan pertumbuhan nilai transaksi kuartalan mencapai 5%, sehingga GTV GOTO secara konsolidasi diperkirakan mencapai Rp122 triliun di kuartal II-2024, meningkat dari Rp116,5 triliun pada kuartal pertama tahun ini.
"Jika net take rate mampu dipertahankan di level 2,6-2,7%, pendapatan bersih perseroan dapat tumbuh 7% secara kuartalan, dengan tambahan pendapatan bersih hingga Rp3,3 triliun untuk periode April-Juni 2024," katanya.
Abdul juga optimis bahwa dengan adanya momentum siklis dan efisiensi operasional di setiap lini bisnis, baik On-Demand Services (ODS) maupun fintech, GOTO dapat mencapai target EBITDA yang disesuaikan untuk impas tahun ini. Kinerja konsolidasi GOTO mengacu pada pro-forma dekonsolidasi Tokopedia dan GoTo Logistics (GTL) di kuartal I-2024, yang semuanya sejalan dengan estimasi pelaku pasar.
- GTV GOTO Diprediksi Menyengat Kinerja Keuangan Semester I-2024
- ADRO Ungkap Perkembangan Laporan Keuangan Semester I-2024
- Indonesia Tak Masuk 10 Besar Negara Eksportir Keramik Dunia
Arah Saham
Dari lantai bursa, saham GOTO kembali menunjukkan semangat pada perdagangan Rabu, 17 Juli 2024, dengan kenaikan sempat menyentuh level 4% atau Rp52 per saham dari harga pembukaannya di angka gocap.
Berdasarkan data BEI, pada perdagangan sesi pertama, saham GOTO diparkir di level Rp51 per saham atau melesat 2,00%. Menariknya, total nilai transaksi saham ini mencapai Rp315 miliar, menjadikannya sebagai saham teraktif di bursa hingga siang ini.
Sementara itu, volume perdagangan saham GOTO tercatat di angka 6,23 miliar saham, dengan rincian 41 juta lot dalam antrean beli dan 21 juta lot dalam antrean jual. Adapun frekuensi saham emiten teknologi akomodasi dan perniagaan elektronik ini menembus 42,186 kali.
JP Morgan dalam risetnya mengatakan bahwa risiko penurunan harga saham GOTO sangat kecil. “Kami yakin risk-reward GOTO menarik di level saat ini di Rp50 per saham. Ini adalah peluang, mengingat kemungkinan penurunan 0% dibandingkan potensi kenaikan 50% menuju target price Rp75 per saham,” tulis JP Morgan belum lama ini.
Broker asing asal Amerika Serikat ini menjelaskan bahwa risiko penurunan harga saham GOTO sangat kecil karena harga Rp50 per saham merupakan level terendah di BEI, kecuali saham tersebut masuk ke Full Call Auction (FCA).
Bahkan, JP Morgan meyakini bahwa peluang GOTO masuk ke FCA juga sangat rendah, karena batas bawah likuiditas transaksi kurang dari Rp5 juta per hari. Meskipun terjadi penurunan likuiditas saham GOTO, rata-rata transaksi tetap di atas US$ 1 juta per hari, atau setidaknya Rp16,4 miliar.