GrabFood Menguasai Pangsa Pasar Pesan-antar Makanan Online di ASEAN
- Dalam periode tersebut, nilai transaksi bruto (gross merchant value/GMV) dari layanan ini diperkirakan mencapai US$9,4 miliar (sekitar Rp147,83 triliun dengan kurs Rp15.685 per-dolar Amerika Serikat/AS), mengungguli pesaing utama seperti layanan pesan antar milik Gojek dan Shopee.
Tekno
JAKARTA - Menurut laporan Momentum Works, GrabFood berhasil menguasai pasar layanan pesan antar-makanan daring (online food delivery) di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2023.
Dalam periode tersebut, nilai transaksi bruto (gross merchant value/GMV) dari layanan ini diperkirakan mencapai US$9,4 miliar (sekitar Rp147,83 triliun dengan kurs Rp15.685 per-dolar Amerika Serikat/AS), mengungguli pesaing utama seperti layanan pesan antar milik Gojek dan Shopee.
GrabFood diperkirakan menyumbang sebanyak 55% dari total GMV online food delivery di Asia Tenggara pada tahun 2023, menandai peningkatan sebesar 6,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
- 3 Cara Mudah Menghilangkan Background Foto di Windows 11
- 4 Langkah Melindungi Data Pribadi Saat Unduh Aplikasi Baru di Gadget
- Tak Hanya Inflasi Medis, ‘Overtreatment’ RS Bikin Klaim Asuransi Lebih Tinggi
Momentum Works melaporkan bahwa GrabFood berhasil mendominasi enam negara pasar utama layanan online food delivery di ASEAN. Pangsa pasarnya mencapai 65% di Malaysia, 63% di Singapura, 61% di Filipina, 50% di Indonesia, dan 47% di Vietnam dan Thailand masing-masing.
Dalam peringkat nilai transaksi bruto terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2023, GrabFood berada di puncak dengan US$9,4 miliar (sekitar Rp147,83 triliun), diikuti oleh Foodpanda dengan US$2,7 miliar (sekitar Rp42,79 triliun).
GoFood dari Gojek menempati peringkat ketiga dengan nilai transaksi bruto US$1,8 miliar (sekitar Rp28,25 triliun), diikuti oleh ShopeeFood dengan US$1,5 miliar (sekitar Rp23,47 triliun). Sementara itu, Line Man, Deliveroo, Robinhood, dan Bae Min juga mencatatkan angka transaksi bruto yang signifikan.
Secara keseluruhan, Momentum Works memperkirakan bahwa nilai transaksi bruto untuk layanan pesan antar-makanan di Asia Tenggara mencapai US$17,1 miliar (sekitar Rp267,80 triliun) pada tahun 2023, dengan pertumbuhan sebesar 5% secara tahunan.
- 4 Rekomendasi Aplikasi di Google Play Store untuk Meningkatkan Produktivitas Anda
- Pertamina Geothermal (PGEO) Ekspansi ke Turki, Bagaimana Prospek Sahamnya?
- Akuisisi TikTok terhadap Tokopedia Berpotensi Dongkrak Kinerja Keuangan GOTO
Indonesia Mendominasi Pasar ASEAN
Indonesia berhasil mendominasi pangsa pasar layanan pesan-antar makanan daring di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2023.
Menurut laporan Momentum Works, transaksi bruto layanan tersebut di Indonesia mencapai US$4,6 miliar (Rp72,12 triliun). Angka ini setara dengan 26,9% dari total GMV layanan pesan-antar makanan di Asia Tenggara yang mencapai US$17,1 miliar pada tahun 2023.
Selanjutnya, Singapura dan Filipina memiliki nilai transaksi bruto masing-masing sebesar US$2,5 miliar (sekitar Rp39,26 triliun) pada tahun sebelumnya, disusul oleh Malaysia dengan US$2,4 miliar (sekitar Rp37,56 triliun) dan Vietnam dengan US$1,4 miliar (sekitar Rp21,95 triliun).
Momentum Works mencatat bahwa nilai GMV online food delivery di Asia Tenggara pada tahun 2023 tumbuh 5% secara tahunan selama dua tahun berturut-turut.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pasar terkecil di kawasan ini, yaitu Vietnam, yang mengalami kenaikan US$300 juta (sekitar Rp4,71 triliun) atau 27% year-on-year (yoy). Malaysia juga turut menyumbangkan pertumbuhan dengan kenaikan US$200 juta (sekitar Rp3,14 triliun) atau 9% yoy.