Grab Jadi Start Up Asia Tenggara Pertama yang IPO di Nasdaq AS, Valuasi Rp575 Triliun
- Grab Holdings Limited selangkah lagi resmi mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham Nasdaq, Amerika Serikat (AS). Pencatatan itu membuat Grab menjadi start up pertama di Asia Tenggara yang listing di Nasdaq.
Korporasi
JAKARTA – Grab Holdings Limited selangkah lagi resmi mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham Nasdaq, Amerika Serikat (AS). Pencatatan itu membuat Grab menjadi start up pertama di Asia Tenggara yang listing di Nasdaq.
Sebagai apresiasi, sekitar 1.500 karyawan dan komunitas mitra dari seluruh Asia Tenggara akan ditampilkan di Nasdaq Tower di Times Square, New York City setelah Grab secara resmi melantai di Nasdaq.
“Penting bagi kami untuk tidak melupakan apa yang menjadi pondasi dari semua yang telah dibangun. Semangat dan kerja keras para Grabbers untuk melayani mitra kami selaras dengan dedikasi mitra kami dalam melayani pelanggan,” kata Anthony Tan, Group CEO and Co-founder, Grab dalam keterangan resmi, Kamis 2 Desember 2021.
- 76 Perusahaan Pinjol Gulung Tikar, AFPI Tetap Pede
- Garap Jasa Tambang Nikel, PP Presisi Raup Kontrak Baru Rp5,3 Triliun
- Heboh! Ahok Bongkar Borok BUMN
Jelang pencatatan saham di Nasdaq tadi malam pukul 21.00 WIB, sejumlah mitra menyampaikan apresiasi untuk Grab. Presiden Direktur PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), Alvin W. Sariaatmadja menyampaikan, sebagai salah satu investor perseroan, Grab telah memberikan dukungan dan motivasi agar Emtek dapat terus berkembang di industri ini.
Alvin berharap, Grab makin ekspansif pasca-listing di AS untuk mengembangkan tingkat inklusi keuangan di Indonesia. “Emtek berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia bersama Grab.”
Tak ketinggalan, Chief Marketing Officer LinkAja, Wibawa Prasetyawan berharap momen ini dapat menjadi tonggak sejarah baru bagi Grab untuk terus memperkuat komitmennya untuk Indonesia.
“Kami juga melihat potensi menjanjikan dari Grab untuk pengembangan ekosistem syariah di Indonesia, di mana LinkAja merupakan Sharia e-Wallet pertama,” kata Wibawa.
Sebagai informasi, raksasa ride-hailing asal Singapura ini memulai debut di pasar saham Nasdaq melalui skema backdoor listing. Valuasinya mencapai US$40 miliar setara Rp575 triliun (asumsi kurs JISDOR Rp14.378 per dolar AS) setelah merger dengan special purpose acquisition company (SPAC) Altimeter Growth Corp.
Pencatatan saham Grab di AS merupakan tindak lanjut dari kesepakatan pada April 2021. Grab merger dengan Altimeter Growth Corp yang merupakan SPAC milik investor teknologi AS yakni Altimeter Capital Management. Aksi korporasi itu mengumpulkan US$4,5 miliar termasuk US$750 juta dari Altimeter.