Grab PHK Ratusan Karyawan
JAKARTA – Kantor pusat Grab Singapura mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5% dari seluruh pekerja atau sebanyak 360 karyawannya di regional Asia Tenggara. CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan menjelaskan, langkah tersebut diambil perusahaan demi menavigasi bisnis dalam menghadapi krisis pandemi COVID-19 sehingga harus dilakukan penghematan biaya. “Keputusan PHK bukanlah hal mudah, […]
Industri
JAKARTA – Kantor pusat Grab Singapura mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5% dari seluruh pekerja atau sebanyak 360 karyawannya di regional Asia Tenggara.
CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan menjelaskan, langkah tersebut diambil perusahaan demi menavigasi bisnis dalam menghadapi krisis pandemi COVID-19 sehingga harus dilakukan penghematan biaya.
“Keputusan PHK bukanlah hal mudah, namun setelah mencoba segala kemungkinan, manajemen harus mengambil tindakan demi jutaan mata pencaharian orang yang bergantung di tengah era tatanan hidup baru,” ujarnya melalui townhall yang disampaikan kepada karyawan terdampak, Selasa, 16 Juni 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Ia menyatakan permintaan maaf sekaligus terima kasih kepada seluruh karyawan yang telah berkontribusi ikut mengembangkan Grab hingga seperti sekarang. “Kami sungguh meminta maaf atas apa yang terjadi hari ini,” kata Anthony.
Anthony mengungkapkan, dampak COVID-19 telah dirasakan sejak Februari 2020. Selama beberapa bulan terakhir, ungkapnya, perusahaan telah meninjau seluruh komponen biaya, mengurangi pengeluaran, dan melakukan pemotongan gaji untuk manajemen senior.
Namun, berjalannya waktu, ia mengaku terpaksa harus merampingkan organisasi demi mengatasi tatangan ekonomi. Di samping itu, pandemi telah menimbulkan resesi yang berkepanjangan sehingga ke depan pihaknya perlu menyiapkan pemulihan.
Beberapa hal telah dilakukan, seperti menghentikan sejumlah proyek nonesensial, mengkonsolidasikan fungsi-fungsi di perusahaan untuk efisiensi, dan menyesuaikan kebutuhan bisnis dengan membentuk ukuran tim yang tepat sesuai lingkungan eksternal.
Rencananya, ke depan layanan Grab akan diperkuat untuk pemesanan makanan dan antar barang. Selain itu, fokus kinerja juga diarahkan pada pembayaran dan layanan keuangan untuk mengatasi tantangan di era new normal. (SKO)