Ilustrasi
Fintech

Grab Proyeksi GMV Pesan-Antar Makanan di Asia Tenggara Tembus Rp398,69 Triliun pada 2025

  • Prediksi GMV tersebut tumbuh lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan total GMV pada 2020 senilai US$9 miliar atau Rp128 triliun.
Fintech
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Riset gabungan antara Grab dengan Euromonitor International bertajuk Food Delivery Services in SEA Markets, memproyeksikan gross merchandise value (GMV) di Asia Tenggara mencapai US$28 miliar pada 2025 atau sekitar Rp398,69 triliun (asumsi kurs Rp14.239 per dollar Amerika Serikat).

Prediksi GMV tersebut tumbuh lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan total GMV pada 2020 senilai US$9 miliar atau Rp128 triliun.

“Saat ini, mayoritas transaksi pesan-antar makanan online berasal dari kota-kota besar di Asia Tenggara,” kata Group Managing Director for Operations Grab, Russell Cohen, dilansir dari Tech in Asia, Selasa 7 September 2021.

Grab meyakini pertumbuhan transaksi akan datang dari kota-kota kecil seiring meningkatnya infrastruktur dan konektivitas. Riset tersebut juga menunjukkan satu dari 4 konsumen atau 26% merupakan pengguna yang baru memakai layanan pesan-antar makanan online semenjak terjadinya pandemi COVID-19.

Di Indonesia, terdapat 17% pengguna baru pasca-pandemi. Filipina menjadi salah satu negara yang menyumbang pengguna baru terbanyak di Asia Tenggara, hampir dua dari lima pengguna di negara tersebut baru pertama kali memakai layanan pesan-antar makanan online di masa pandemi.

Sementara itu, sekitar 87% pengguna di Asia Tenggara menyebutkan, mereka tetap akan menggunakan layanan meskipun pembatasan kegiatan telah dilonggarkan. Alasan kenyamanan menjadi faktor yang paling besar mengapa para penggua tetap memilih menggunakan layanan pesan-antar.