Gratis! Transjakarta Uji Coba Bus Listrik Rute Blok M - Balaikota

JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bekerja sama dengan Agen Penyedia (APM) Bus PT Higer Maju Indonesia (HMI) mulai melakukan uji coba bus listrik pada akhir pekan ini.

Bus listrik tersebut bermerek Higer, dengan daya baterai isi ulang maksimum tiga jam, serta kemampuan melaju sejauh 250 kilometer (km). Selain itu, moda transportasi ini lebih inklusif bagi pengguna disabilitas, lantaran kursi roda bisa masuk melalui pintu depan maupun belakang.

Direktur Utama Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengungkapkan, uji coba tersebut mengangkut pelanggan pada rute Blok M – Balaikota. Periode uji coba sendiri dilakukan selama tiga bulan ke depan.

“Selama uji coba, pelanggan tidak dikenai biaya alias gratis. Untuk saat ini, kami tetap membatasi jumlah pelanggan yakni maksimal 25 orang dalam satu bus,” ujarnya dikutip dari siaran resmi, Minggu, 12 September 2021.

• Rilis MV Debut, Video Solo Lisa BLACKPINK Pecahkan Rekor dalam Tayangan 24 Jam Pertama
• Pemerintah Kucurkan Bantuan Tunai Rp1,2 Triliun untuk PKL dan Warung
• Punya 6 Subholding Terintegrasi, Pertamina Optimistis Valuasi Tembus US$100 Miliar

Sardjono menambahkan, kegiatan ini menjadi tahap awal dalam merealisasikan rencana penggunaan kendaraan bus listrik berbasis baterai. Ke depan, semua armada konvensional Transjakarta akan beralih menggunakan armada listrik secara bertahap.

Selain itu, hal ini sesuai dengan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Kemudian juga tertuang dalam Instruksi Gubernur DKI Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara di Jakarta.

“Uji coba ini menjadi langkah kecil untuk lompatan besar sektor transportasi massal di masa depan, seperti emisi rendah atau bahkan nol,” tambhanya.

Menurutnya, hal ini dapat mengurangi polusi sekaligus ketergantungan Indonesia terhadap impor Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ia berharap, ekosistem kendaraan listrik semakin kuat di Indonesia. Dengan demikian, lebih banyak orang beralih pada kendaraan listrik berbagai jenis.