Group ‘Semut’ Milik Alibaba Siap Tembus Rekor IPO Tertinggi Dunia Sepanjang Sejarah Rp514,5 Triliun
Nilai tersebut akan menjadi rekor penawaran perdana tertinggi di dunia, mengalahkan rekor IPO Saudi Aramco senilai US$29 miliar.
Industri
CHINA – Perusahaan afilisiasi Alibaba milik Jack Ma, Ant Group dikabarkan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dan membidik dana segar US$35 miliar setara Rp514,5 triliun. Nilai tersebut akan menjadi rekor penawaran perdana tertinggi di dunia, mengalahkan rekor IPO Saudi Aramco senilai US$29 miliar.
Dilansir dari Bloomberg, Senin 21 September 2020, target IPO itu mempertimbangkan minat investor dan peningkatan nilai valuasi perusahaan sekitar US$250 miliar setara Rp3.675 triliun. Angka itu naik dari perkiraan sebelumnya sebesar US$225 miliar.
Sebelumnya, perusahaan menargetkan dana IPO sebanyak US$30 miliar. Dual listing dilakukan oleh Ant Group, yakni di bursa Hong Kong dan Shanghai China. Hal ini menjadikannya IPO terbesar sepanjang sejarah.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Ant dapat melebihi kapitalisasi pasar Bank of America Corp atau dua kali lebih besar dari ukuran Citigroup Inc. Di antara bank-bank AS, hanya JP Morgan Chase & Co yang berhasil meraup dana IPO sebesar US$300 miliar.
Perusahaan tersebut telah mengantongi persetujuan IPO dari regulator di Shanghai pada Jumat lalu. Rencana tersebut dilakukan di tengah hantaman sejumlah aturan baru untuk mengurangi risiko di sektor keuangan digital China.
Regulator telah membatasi sumber pendanaan untuk pinjaman kecil, membatasi suku bunga pinjaman, dan memberlakukan persyaratan modal serta lisensi baru bagi Ant dan perusahaan konglomerasi lainnya.
Ant telah memilih China International Capital Corp, Citigroup, JPMorgan dan Morgan Stanley untuk penjualan saham di Hong Kong.
Financial Technology Alipay
Perusahaan telah berkembang melalui aplikasi pembayaran Alipay. Ant mendapatkan sebagian besar pendapatannya dengan memberikan pinjaman konsumen dengan cepat atau biasa disebut pinjaman online.
Perusahaan juga menjalankan bisnis asuransi dan dana pasar uang. Selain itu, Ant juga menyediakan penilaian kredit dan layanan teknologi untuk industri keuangan.
Alipay memiliki 711 juta pengguna aktif yang sebagian besar berada di China. Pada periode tahunan yang diakhiri pada bulan Juni 2020, Alipay telah menghasilkan transaksi sebesar US$17 triliun.
Bagi mereka yang tidak memiliki uang tunai, bisa berbelanja melalui Alipay. Ant juga menyediakan pinjaman dengan nominal kecil tanpa jaminan melalui layanan Huabei (Just Spend) dan Jiebei (Just Lend).
Ant menggunakan sebagian modalnya untuk pinjaman ini, tetapi sebagian besar uang itu berasal dari bank, dengan perusahaan bertindak sebagai perantara atau dikenal sebagai fintech P2P lending.
Platform tersebut memberikan pinjaman kepada sekitar 500 juta orang dalam 12 bulan hingga Juni 2020 dan mengenakan tarif tahunan untuk pinjaman yang lebih kecil, yakni sekitar 15%. (SKO)