<p>Tambang Emas Citra Palu Minerals milik PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dari Grup Bakrie / Dok. Perseroan</p>
Korporasi

Grup Bakrie: Bumi Resources Minerals Dapat Persetujuan Rights Issue

  • Anak usaha dari emiten tambang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tersebut meraup dana sebesar Rp1,6 triliun dari right issue. Perseroan berencana menerbitkan 22,9 miliar lembar saham baru melalui rights issue dengan harga pelaksanaan Rp70 per saham.
Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Emiten tambang Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) telah mendapat persetujuan untuk rencananya melakukan rights issue atau Penawaran Umum Terbatas II dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 6 Agustus 2021. 

Rights issue ini dalam rangka penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), serta rencana penerbitan waran serta saham hasil konversi waran. Selain itu, RUPSLB juga menyetujui perubahan struktur permodalan dalam rangka rights issue tersebut.

“Informasi yang lebih detail mengenai rencana PUT II, termasuk syarat dan ketentuan lainnya, akan disampaikan dalam prospektus yang akan diterbitkan dalam waktu dekat,” ujar Director & Investor Relations BRMS Herwin W. Hidayat dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 6 Agustus 2021.

Rencana rights issue BRMS ini untuk mendanai pengembangan proyek tambang emasnya di Gorontalo, Sulawesi. Ada beberapa hal yang akan dilakukan dalam pembangunan proyek tambang emas tersebut.

Pertama, pembangunan 1 pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas 2.000 ton bijih per hari. Kedua, membangun fasilitas pendukung proyek tambang (waste dump, sediment pond, powerhouse, warehouse, nursery facility, gudang bahan peledak, dll).

Ketiga, aktivitas pengeboran di beberapa prospek emas dalam usahanya untuk menambah jumlah cadangan bijih emas di lokasi tambang Motomboto (Gorontalo). 

Keempat, membangun infrastruktur jalan tambang (hauling road) sepanjang lebih dari 30 kilometer dengan lebar 12 meter dan fasilitas jembatan dari Pelabuhan Tombolilato ke lokasi tambang emas di Gorontalo.

Kelima, membangun Fasilitas Pengolahan Limbah (Tailing Management Facility), termasuk pengeringan limbah bijih, tailing dam, dan detoxification plant. Enam, pembelian alat-alat berat, peralatan dan perlengkapan tambang. Terakhir, mendanai kebutuhan modal kerja perusahaan dan/atau anak-anak usahanya

BRMS menyebut ketersediaan pabrik pengolahan bijih emas memungkin mereka memulai produksi emasnya secara komersial dari lokasi tambang emas Motomboto di Gorontalo. Kegiatan ini dapat berdampak positif terhadap kinerja penjualan dan laba bersih BRMS.

Lalu, aktivitas pengeboran diharapkan dapat menambah jumlah cadangan bijih emas di Gorontalo. Peningkatan jumlah cadangan bijih emas tersebut akan menambah usia produktif tambang dari proyek tambang emas di Gorontalo.

Anak usaha dari emiten tambang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tersebut meraup dana sebesar Rp1,6 triliun dari right issue. Perseroan berencana menerbitkan 22,9 miliar lembar saham baru melalui rights issue dengan harga pelaksanaan Rp70 per saham.