<p>RUPST Bumi Resources / Dok. Bumi Resources</p>
Korporasi

Grup Bakrie: Bumi Resources Private Placement Rp6,8 Triliun

  • Emiten tambang batu bara milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berencana menggelar penambahan modal lewat private placement dengan proyeksi perolehan dana Rp6,8 triliun.
Korporasi
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA - Emiten tambang batu bara milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berencana menggelar penambahan modal lewat private placement dengan proyeksi perolehan dana Rp6,8 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), BUMI akan menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

BUMI akan menerbitkan 103,06 miliar saham baru seri C yang merupakan maksimum 138,76% dari modal ditempatkan dan disetor penuh sebelum PMTHMETD. Saham baru ini memiliki nilai nominal Rp50 per lembar.

Pada perdagangan Selasa, 16 November 2021, saham BUMI ditutup stagnan di level Rp66 per lembar. Kapitalisasi pasar saham BUMI mencapai Rp4,9 triliun dengan pergerakan harga Rp50-Rp156 per lembar dalam setahun terakhir.

Dengan asumsi harga saham Rp66 per lembar, maka BUMI diperkirakan akan meraup dana segar dari aksi private placement senilai Rp6,8 triliun.

Manajemen BUMI menjelaskan, private placement dilakukan karena perseroan memiliki modal kerja bersih negatif sebesar US$805,4 juta, dan total kewajiban konsolidasi sebesar US$3,30 miliar. Private placement ini dilakukan untuk memperbaiki posisi keuangan perseroan.

Aksi korporasi ini rencananya akan dilakukan setelah BUMI memenuhi seluruh persyaratan dan persetujuan yang diperlukan, termasuk dari pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar 23 Desember 2021.

Adapun dengan pelaksanaan private placement ini, jumlah modal saham ditempatkan dan disetor perseroan akan meningkat dari 74,2 miliar saham, yang terbagi 20,7 miliar saham seri A, 53,5 miliar saham Seri B, menjadi sebanyak-banyaknya 177,3 saham yang terdiri dari 20,7 miliar saham Seri A, 53,5 miliar saham Seri B, dan 103 miliar saham Seri C.

Jika seluruh saham diterbitkan, persentase kepemilikan saham keseluruhan dari para pemegang saham yang tidak ikut ambil bagian dalam private placement akan terdilusi sebesar 58,12%.

Hingga semester I-2021, Bumi Resources berhasil mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$1,9 juta atau setara Rp27,53 miliar (asumsi kurs Rp14.492 per dolar AS). Posisi ini berbanding terbalik dengan kinerja BUMI pada semester I-2020 yang mencatatkan rugi bersih sebesar US$86,1 juta.  

“Hal ini disebabkan karena meningkatnya harga batu bara akibat ketidakseimbangan pasokan global, pandemi, efek, variabel kondisi cuaca, kemacetan infrastruktur, dan ketidakpastian politik,” ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava belum lama ini.

Dalam laporan keuangan yang dikonsolidasikan dengan capaian tambang Arutmin dan KPC, BUMI mencatatkan pendapatan sebesar US$2,29 miliar (Rp33,26 triliun) pada semester I-2021. Jumlah ini meningkat 16% dibandingkan capaian semester I-2020 sebesar US$1,97 miliar.