Grup Bakrie: Darma Henwa (DEWA) Bayar Utang Lewat Private Placement Rp352,24 Miliar
Emiten kontraktor tambang afiliasi Grup Bakrie PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melunasi utang obligasi konversi (convertible bonds) melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement.
Korporasi
JAKARTA – Emiten kontraktor tambang afiliasi Grup Bakrie PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melunasi utang obligasi konversi (convertible bonds) melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement.
Perseroan bakal melepas 5.870.821.080 saham biasa Seri B pada harga pelaksanaan Rp60 per lembar saham senilai Rp352,24 miliar. Aksi korporasi ini akan dilaksanakan lewat restu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Januari 2021.
Akibat gagal bayar hingga jatuh tempo, maka perseroan mengambil opsi pelunasan utang dengan konversi saham. Untuk memenuhi aksi korporasi itu, DEWA menerbitkan saham baru tanpa HMETD.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Perusahaan Grup Bakrie tersebut diketahui memiliki kewajiban utang kepada Highrank Investment Ltd (HI) senilai US$23,80 juta atau Rp352,24 miliar dengan kurs Rp14.800 per dolar Amerika Serikat yang jatuh tempo pada 5 Januari 2021. Nantinya, saham baru itu akan diambil oleh HI yang merupakan kreditur DEWA paling lambat 31 Januari 2021.
“HI harus menerima saham hasil konversi tersebut selambat-lambatnya tanggal 31 Januari 2021 agar tidak terjadi adanya kegagalan bayar (default) oleh perseroan,” kata Presiden Direktur Darma Henwa, Saptari Hoedaja melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 25 Januari 2021.
Saptari mengatakan, fasilitas pinjaman tersebut sebelumnya telah digunakan untuk pengembangan proyek di Aceh. Aksi korporasi ini pun diharapkan dapat membantu perseroan menyelesaikan kewajibannya sekaligus memperbaiki struktur permodalan dengan rasio utang terhadap modal yang lebih rendah.
“Penurunan rasio utang terhadap ekuitas (DER) akan meningkatkan fleksibilitas perseroan dalam mencari pendanaan baru yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang,” tambahnya.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Jika transaksi itu berhasil, maka total kewajiban perseroan akan turun dari US$312,2 juta menjadi menjadi US$288,4 juta. Sementara, modal perusahaan akan sedikit menguat menjadi US$292,4 juta dari sebelumnya US$268,6 juta.
Komposisi pemegang saham perseroan saat ini yaitu Goldwave Capital Limited 17,46%, Zurich Assets International Ltd 11,5%, dan masyarakat 71,04%.
Setelah private placement, maka komposisi pemegang saham lama akan terdilusi dan berubah menjadi 13,76% untuk Goldwave Capital Limited, 9,06% untuk Zurich Assets International Ltd. Lalu, masyarakat 56%, dan pemegang saham baru yakni Highrank Investment Ltd mengempit 21,18%. (SKO)