<p>Proses pemurnian emas di smelter PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam / Facebook @OfficialAntam</p>
Industri

Grup Bakrie: Genjot Produksi Emas 4.000 ton, Bumi Resources Minerals Right Issue Rp1,2 triliun

  • Dengan begitu artinya, anak dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini akan menerbitkan rights issue senilai Rp1,2 triliun.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Emiten tambang Grup Bakrie PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue. Perseroan bakal melepas sedikitnya 24 miliar saham seri B dan 24,5 miliar waran seri II dengan nominal Rp50 per lembar.

Dengan begitu artinya, anak dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini akan menerbitkan rights issue senilai Rp1,2 triliun.

Director & Investor Relations Bumi Resources Minerals Herwin W. Hidayat menjelaskan, tujuan dari penerbitan rights issue ini adalah untuk mendanai sejumlah rencana pengembangan perusahaan. Termasuk pembangunan fasilitas pendukung tambang dan pembelian peralatan penambangan.

Rencananya, perseroan bakal membangun pabrik pengolahan bijih emas dan perak untuk tambang Hill Reef, Palu dengan kapasitas produksi 4.000 ton per hari. Sekaligus melakukan pengeboran detail untuk mencari cadangan bijih emas dan perak tambahan di tambang tersebut.

“Serta penambahan cadangan bijih tembaga, emas dan perak dari prospek di Gorontalo,” kata Herwin sebagaimana dinukil dari keterbukan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 6 Oktober 2020.

Selain itu, dana ini juga bakal digunakan untuk memberi tambahan modal kerja di tambang emas PT Citra Palu Minerals dan PT Gorontalo Minerals. Plus melunasi tagihan utang konstruksi untuk pengembangan tambang emas di Morombato, Gorontalo.

Dengan sejumlah rencana itu, perseroan bisa meningkatkan volume produksi dan cadangan bijih emasnya di kawasan tambang Palu dan Gorontalo. Sehingga demikian, umur produktif tambang pun bakal jauh lebih panjang dan berimbas positif bagi kinerja keuangan perusahaan.

“Keuntungan-keuntungan di atas tersebut diharapkan dapat menambah nilai bagi pemegang saham dalam waktu dekat ini,” kata dia.

Tanggal pelaksanaan rights issue ini akan dilakukan usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 11 November mendatang. Waktu pelaksanaannya dibatasi maksimal 12 bulan sejak RUPSLB itu disepakati. (SKO)