<p>Harita Nickel merogoh kocek Rp14 triliun untuk investasi pabrik baterai mobil listrik ini. / Harita Nickel</p>
Korporasi

Grup Harita Pangkas Target IPO Trimegah Bangun Persada (NKCL) jadi Rp9,7 Triliun

  • Perusahaan tambang nikel milik Grup Harita, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NKCL) memangkas target emisi IPO menjadi Rp9,7 triliun dari sebelumnya Rp15,11 triliun.
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Perusahaan tambang nikel milik Grup Harita, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NKCL) memangkas target emisi IPO menjadi Rp9,7 triliun dari sebelumnya Rp15,11 triliun.

Presiden Direktur Trimegah Bangun Persada Roy A. Arfandy mengatakan pihaknya akan melepas sebanyak-banyaknya 12,1 miliar lembar saham melalui penawaran umum perdana pada 5 – 1 April 2023 mendatang.

Jumlah saham IPO tersebut setara dengan maksimal 18% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan kepada publik setelah IPO dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham.

"Perseroan berharap dapat meraup dana segar sekitar US$650 juta atau sekitar Rp9,7 triliun melalui aksi korporasi ini,” ujarnya dalam paparan publik yang digelar Jumat, 17 Maret 2023.

Rencananya, masa penawaran awal (book building) akan dimulai pada 15 – 24 Maret 2023 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2023. 

Roy menyampaikan, dana emisi IPO akan digunakan perseroan untuk mendukung penyelesaian konstruksi proyek, menambah kapasitas produksi, melunasi sebagian pinjaman serta tambahan modal perseroan.

Perseroan telah menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek. Sedangkan untuk penjamin emisi efek ditunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.

Sebelumnya, melalui prospektusnya perseroan berencana melepas 12,09 miliar saham dan menargetkan penggalangan dana melalui IPO mencapai Rp15,11 triliun dengan harga penawaran berkisar Rp1.220 hingga Rp1.250 per lembar saham.

Mengutip laporan keuangannya, perseroan berhasul meraup pendapatan dari kontrak pelanggan sebesar Rp9,04 triliun pada periode Januari – November 2022. Naik 17,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun laba periode berjalan NCKL melesat 207,95% dari Rp1,39 triliun per November 2021 menjadi Rp4,30 triliun per 30 November 2022. Laba per saham ikut terkerek dari Rp23,16 per lembar saham menjadi Rp78,63 secara tahunan.