<p>Lanskap bangunan pusat perbelanjaan Lippo Mall Puri, di kawasan Jakarta Barat, Minggu, 6 September 2020. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menjual kepemilikan atas Lippo Mall Puri yang saat ini dikelola oleh anak usahanya PT Mandiri Cipta Gemilang (MCG) kepada penjual yang juga merupakan pihak yang terafiliasi dengannya yakni PT Puri Bintang Terang (PBT). Nilai transaksi pengalihan diperkirakan sebesar total Rp 3,50 triliun, belum termasuk PPN, Rencana transaksi dilaksanakan merupakan bagian dari strategi asset-light yang dijalankan perseroan dan dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perseroan dan hasil yang akan diterima oleh perseroan dari pelaksanaan rencana transaksi akan digunakan antara lain untuk membiayai kegiatan operasional perseroan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Grup Lippo: Jual Rumah dan Apartemen Laris Manis, Laba Lippo Cikarang Meroket 71,4 Persen

  • Tercatat laba bersih emiten bersandi saham LPCK ini tumbuh mencapai 71,4% pada sembilan bulan pertama tahun 2020 menjadi Rp630 miliar dari periode tahun lalu Rp367 miliar.

Industri
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten properti milik konglomerat Mochtar Riady, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) sukses membukukan total pendapatan sebanyak Rp1,59 triliun sepanjang tahun 2020 yang ditutup pada September lalu. Capaian ini melejit 50,1% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp1 triliun.

Kenaikan ini terutama disebabkan oleh penjualan rumah hunian dan apartemen yang meroket hingga 72% menjadi Rp1,12 triliun dibandingkan tahun lalu yang hanya mampu meraup Rp653,36 miliar. Penjualan rumah hunian dan apartemen juga berkontribusi paling besar terhadap total pendapatan sebesar 70,6%.

Perseroan juga mencatat pertumbuhan yang signifikan sebesar 83,2% pada penjualan tanah industri menjadi Rp121,39 miliar dari sebelumnya Rp66,26 miliar. Sementara penjualan tanah komersial dan ruko susut 11,6% menjadi Rp60,9 miliar dibandingkan tahun lalu Rp68,9 miliar.

Pendapatan LPCK turut didukung oleh peningkatan pendapatan berulang yang dihasilkan oleh divisi manajemen kota yang meningkat 5,8% year-on-year menjadi Rp249 miliar dari Rp235,61 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Presiden Direktur Lippo Cikarang Simon Subiyanto mengatakan hasil ini telah sesuai dengan harapan. Di tengah pandemi ini, katanya, perseroan terus fokus memanfaatkan momentum dan peluang yang diciptakan oleh peluncuran rumah baru yang terjangkau.

Ia pun mengaku optimistis dan terus memberikan kepercayaan kepada pelanggan kami melalui serah terima unit secara tepat waktu. Pihaknya juga sedang membangun perumahan yang terjangkau, seperti Waterfront Estates.

“Kami percaya fokus kami pada peluncuran perumahan yang terjangkau dan inisiatif lainnya dapat memimpin pertumbuhan berkelanjutan perusahaan,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis 29 Oktober 2020.

Ilustrasi mal Lippo Cikarang / Dok. Perseroan
Laba LPCK Terbang

Capaian pendapatan perseroan sejalan dengan keuntungan yang berhasil dikumpulkan. Tercatat laba bersih emiten bersandi saham LPCK ini tumbuh mencapai 71,4% pada sembilan bulan pertama tahun 2020 menjadi Rp630 miliar dari periode tahun lalu Rp367 miliar.

Hal ini didorong pendapatan dari peningkatan pengakuan penjualan rumah hunian dan apartemen sebesar Rp470 miliar. Kemudian peningkatan nilai wajar investasi USD DINFRA sebesar Rp449 miliar. Sehingga perseroan juga diuntungkan oleh margin dari mata uang atas investasi. Sebab, rupiah terdepresiasi secara substansial hingga akhir kuartal III tahun ini.

EBITDA perseroan hingga triwulan ketiga tahun 2020 tercatat sebesar Rp421 miliar. Jumlah tersebut naik 41,6% yoy dari Rp297 miliar dari periode yang sama tahun lalu.

Total aset anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) milik Grup Lippo ini turut membaik dari Rp12,2 triliun menjadi Rp14 triliun atau naik 15,1%. Saldo kas hingga akhir September 2020 mengalami kenaikan menjadi Rp899 miliar dari Rp523 miliar pada periode yang sama tahun 2019.

Hal ini menyusul keberhasilan peluncuran proyek Waterfront pada 1Q20 dan penarikan pinjaman bank tambahan sebesar Rp800 miliar.

Mochtar Riady adalah konglomerat terkaya ke-12 di Indonesia versi majalah Forbes 2019. Kekayaannya ditaksir mencapai US$2,1 miliar setara Rp33,6 triliun dari properti, ritail, kesehatan, media, dan pendidikan. (SKO)