Grup Lippo: Rugi Rp823 Miliar, Matahari Dept Store Tutup 6 Gerai
Emiten ritel milik Grup Lippo, PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF), berencana menutup enam gerai Matahari pada 2021. Enam gerai ini merupakan bagian dari 23 gerai yang sedang dalam pengawasan kinerja.
Industri
JAKARTA – Emiten ritel milik Grup Lippo, PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF), berencana menutup enam gerai Matahari pada 2021. Enam gerai ini merupakan bagian dari 23 gerai yang sedang dalam pengawasan kinerja.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Matahari Departement Store juga tengah memantau 17 gerai lainnya. Hingga akhir 2020, perusahaan memiliki 147 gerai. Jumlah ini berkurang dari awal tahun 2020 sebanyak 169 gerai.
Matahari Departement Store telah menutup 12 speciality stores, 7 gerai yang merugi, dan membuka 3 gerai baru pada kuartal III-2020. Sementara, pada kuartal IV-2020 Matahari menutup enam gerai yakni di Lippo Plaza Mal Yogya, Lippo Mal Kuta, dan Keboen Raya BGR. Kemudian, Lippo Plaza Mal Gresik, Mayofield TC KWG, dan GTC TC Makassar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Penutupan gerai sejalan dengan kinerja perusahaan yang anjlok di tengah pandemi COVID-19. Matahari Departement Store meraup penjualan kotor sepanjang 2020 sebesar Rp8,59 triliun. Angka ini anjlok 52,3% dari tahun 2019 sebesar Rp18,03 triliun.
Perusahaan juga mencatatkan rugi bersih sebesar Rp823 miliar tahun lalu. Angka itu berbanding terbalik dari posisi 2019 yang masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,36 triliun.
Corporate Secretary dan Direktur Legal LPPF Miranti Hadisusilo dalam keterbukaan menuturkan jumlah kunjungan ke Matahari Departement Store berkurang drastis akibat larangan berlibur akhir tahun pada Desember 2020.
“Kemudian dilanjutkan dengan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada Januari 2021. Dengan begitu, kondisi di Februari bakal sangat menantang,” kata Miranti, Senin, 1 Februari 2021.
Meski demikian, LPPF berencana membuka satu gerai Matahari yang baru tahun ini di Balikpapan. Di sisi lain, Miranti memastikan bakal menekan biaya operasional serta menghemat belaja modal (capital expenditure/capex) di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi.
Ekspansi Nobu Bank
Sementara itu, LPPF berencana melakukan pengembangan operasional pada 2021, setelah membeli saham PT Bank National Nobu Tbk (NOBU) Rp549,64 miliar pada November 2020.
LPPF juga akan mengoperasikan satu pilot store di Atrium dan 31 branchless banking pada 2021. Selain itu, perusahaan juga akan membuka 11 kantor cabang di dalam Matahari Departement Store.
Bukan hanya itu, LPPF juga akan menambah satu ATM Bank Nobu di Atrium dan menargetkan lima mesin ATM Bank Nobu terpasang pada 2021.
Mesin ATM tersebut merupakan generasi baru yakni dapat menerima penarikan tanpa kartu, termasuk dompet elektronik.
Pada keterbukaan informasi November 2020, Miranti menuturkan, setelah mengakuisisi NOBU, LPPF tahap akan meluncurkan 150 titik branchless banking.
Branchless banking akan memanfaatkan jaringan yang dimiliki oleh Matahari di Jawa. (SKO)