President Director PT Wahana Inti Selaras (Indomobil Group) Bambang Prijono (kiri) bersama Direktur PT Eka Dharma Jaya Sakti Pantas Sihombing (tengah) dan Chief Operating Officer PT Indotruck Utama Eka Lovyan (kanan) saat acara Media Gathering Made For you Volvo Trucks Indonesia New Range Launch di Jakarta, Selasa 16 November 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Grup Salim Jajal Bisnis Kendaraan Listrik, Indomobil Jadi Distributor Motor Yadea Asal China

  • Grup Salim milik konglomerat Antoni Salim, melalui PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mulai menjajaki bisnis kendaraan listrik

Korporasi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Grup Salim milik konglomerat Antoni Salim, melalui PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mulai menjajaki bisnis kendaraan listrik.

Lewat anak perusahaannya, PT Indomobil Emotor Internasional resmi ditunjuk oleh Wuxi Yadea Export-Import Co., Ltd sebagai importir dan distributor kendaraan listrik merek Yadea.

“Beserta dengan pelayanan purna jual termasuk suku cadang dan aksesorisnya di Indonesia,” tulis Direktur Utama Indomobil, Jusak Kertowidjojo dalam keterbukaan informasi, Selasa 7 Februari 2023.

Adapun peluncuran resmi kendaraan listrik Yadea akan dilakukan pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) yang akan berlangsung pada 16-26 Februari 2023. Asal tahu saja, Yadea merupakan produsen motor listrik yang disebut memiliki penjualan global pada 2021 menembus angka 13,8 juta unit. Angka ini diklaim mengukuhkan Yadea sebagai produsen motor listrik nomor 1 di global.

Sebelum masuk Indonesia, motor listrik Yadea ini sudah dijual di 90 negara di berbagai belahan dunia dengan klaim jumlah pengguna mencapai 60 juta.

Geliat Industri Kendaraan Listrik

Kemenperin Perindustrian menargetkan industri otomotif Indonesia dapat memproduksi 400 ribu unit Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pada 2025. Jumlah itu setara 25% dari total produksi kendaraan bermotor roda empat di Indonesia yang mencapai 1,6 juta unit pada 2025.

Adapun terkait target produksi kendaraan listrik berbasis baterai atau BEV tersebut diharapkan meningkat hingga satu juta unit pada 2035. Untuk target produksi motor listrik mencapai 3,22 juta unit pada 2035.

Harapannya dengan tercapainya target tersebut, dapat menghemat penggunaan bahan bakar fosil dan menurunkan emisi CO2 hingga 12,5 juta barrel atau 4,6 juta ton untuk roda empat, Sementara untuk roda dua, bisa menurunkan lebih dari 4 juta barel atau 1,4 juta ton CO2.

Merujuk data tersbeut, tak heran jika sejumlah korporasi mulai menjajal bisnis kendaraan listrik. Berdasarkan riset TrenAsia, berikut adalah sederet emiten yang berekspansi ke bisnis kendaraan listrik

1. PT Indika Energy Tbk (Alva One)

2. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Gesits)

3. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (Selis)

4. PT NFC Indonesia Tbk dan PT Sicepat Express Indonesia (SiCepat)

5. PT TBS Energi Utama Tbk dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (Electrum)