Grup Triputra: Laba Bersih Dharma Satya Nusantara (DSNG) Terbang 154% Jadi Rp415,88 Miliar
- Peningkatan ini didorong oleh harga CPO DSNG yang melonjak sekitar 13% menjadi Rp8,7 juta per ton pada kuartal III-2021. Pada kuartal III-2020, harga CPO DSNG tercatat sebesar Rp7,7 juta per ton.
Korporasi
JAKARTA – Emiten perkebunan milik Grup Triputra, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), mencatatkan kinerja positif meski volume penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) turun. Hal ini berkat meningkatnya harga CPO tahun ini.
Mengutip laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 29 Oktober 2021, DSNG membukukan penjualan sebesar Rp5,05 triliun hingga akhir September 2021. Jumlah ini meningkat 15,3% dari catatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,38 triliun.
Penjualan kelapa sawit mendominasi jumlah penjualan sebesar 81% atau total Rp4,1 triliun. Sisanya, 9% atau Rp496 miliar didapat dari lini bisnis DSNG lainnya yaitu penjualan produk kayu.
Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo menjelaskan peningkatan permintaan minyak nabati dunia selama kuartal II-2021 dan kuartal III-2021 akibat krisis energi di beberapa negara juga ikut mendorong kenaikan harga CPO DSNG pada periode ini.
“Harga CPO diperkirakan masih menunjukkan rally hingga akhir tahun ini menyusul adanya krisis energi di India dan China yang mendorong peningkatan ekspor,” ujar Andrianto dalam siaran pers, Jumat, 29 Oktober 2021.
- Bunga Kredit Pinjol Turun 50 Persen, P2P Lending Sektor Produktif Tak Terdampak
- Harga Mulai Rp1,5 Miliar, Rumah di Klaster Yuthica BSD City Sold Out dalam Sehari
- Perhutani Siap Garap 9 Proyek Strategis Tahun Depan, Ini Daftarnya
Di sisi lain, Andrianto juga menambahkan persediaan CPO saat ini juga terbatas karena adanya kekurangan pasok dari Malaysia terkait dengan isu kelangkaan tenaga kerja.
Penjualan segmen kelapa sawit DSNG tercatat naik 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun volumenya turun 5% menjadi 413.000 ton akibat penurunan produksi.
Peningkatan ini didorong oleh harga CPO DSNG yang melonjak sekitar 13% menjadi Rp8,7 juta per ton pada kuartal III-2021. Pada kuartal III-2020, harga CPO DSNG tercatat sebesar Rp7,7 juta per ton.
Sementara itu, segmen produk kayu naik signifikan sebesar 35% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kinerja yang membaik ini seiring dengan pulihnya ekonomi negara-negara tujuan ekspor kayu Indonesia, seperti Jepang dan Amerika Serikat.
Pada bottom line, DSNG pun mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp415,88 miliar hingga kuartal III-2021. Jumlah ini meroket 156% dari catatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp163,77 miliar.
Total aset DSNG tercatat sebesar Rp13,97 triliun pada kuartal III-2021, jumlah ini turun tipis dari posisi akhir 2020 yang sebesar Rp14,15 triliun. Aset lancar tercatat sebesar Rp2,36 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp11,61 triliun.
Liabilitas perusahaan juga turun jadi Rp7,44 triliun dari posisi akhir 2020 yang sebesar Rp7,92 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp2,09 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp5,35 triliun. Sementara itu, ekuitas tercatat sebesar Rp6,56 triliun, naik dari posisi akhir 2020 sebesar Rp6,23 triliun.