Kapal pengangkut liquid natural gas (LNG) Triputra milik PT GTS Internasional Tbk (GTSI).
Nasional

GTS Internasional (GTSI) Buktikan SDM Lokal Kapal LNG Tak Kalah Saing dari Asing

  • Kapal pengangkut gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) adalah jenis kapal yang terkenal memiliki tingkat kompleksitas tinggi dibandingkan dengan kapal jenis lainnya. Oleh karenanya, dalam pengoperasian kapal LNG membutuhkan sumber daya manusia (SDM) maritim atau awak kapal yang juga berkompeten guna memastikan lancarnya aktivitas pelayaran.

Nasional

Muhammad Farhan Syah

JAKARTA - Kapal pengangkut gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) adalah jenis kapal yang terkenal memiliki tingkat kompleksitas tinggi dibandingkan dengan kapal jenis lainnya. Oleh karenanya, dalam pengoperasian kapal LNG membutuhkan sumber daya manusia (SDM) maritim atau awak kapal yang juga berkompeten guna memastikan lancarnya aktivitas pelayaran.

Di dalam negeri, PT GTS Internasional Tbk (GTSI) menjadi satu-satunya perusahaan yang fokus dalam segmen usaha yang bergerak pada bidang transportasi LNG melalui sejumlah armada kapal pengangkut LNG yang saat ini dioperasikan perusahaan.

Sebelumnya, tenaga kemaritiman lokal yang mampu mengawaki kapal LNG masih sangat minim. Pengoperasian kapal LNG milik GTSI bahkan dilakukan oleh para awak kapal asing berkebangsaan jepang, mulai dari posisi kepala mesin kamar (KKM) hingga Nakhoda.

Namun, dengan komitmen tinggi Perseroan dalam mendukung tenaga kemaritiman lokal, GTSI akhirnya menyiapkan program ‘Indonesianisasi’ yang bertujuan untuk menggantikan seluruh awak kapal asing asal Jepang untuk mengawaki kapal LNG.

“Program Indonesianisasi memang telah direncanakan sejak awal sebagai program untuk menggantikan semua awak kapal asing, termasuk jabatan tertinggi di atas kapal LNG, yaitu Nakhoda dan Kepala Kamar Mesin (KKM),” kata Direktur Utama GTSI Tammy Meidharma dikutip Kamis, 19 Januari 2023.

Program ini pun berhasil diwujudkan pada tahun 2011. Tepatnya pada 8 September 2011. Keberhasilan ditandai dengan pelaut GTSI bernama Captain Chepy Chairil Anwar yang menggantikan Captain Edatsugi sebagai nakhoda di kapal LNG milik Grup Humpuss Intermoda tersebut.

Tidak hanya berhasil mencetak nakhoda pertama untuk kapal pengangkut LNG. GTSI juga berhasil mencetak KKM atau chief engineer pertama yang ditandai dengan proses serah terima Priyo Nugroho sebagai chief engineer kapal LNG GTSI menggantikan pelaut Jepang bernama M. Takahashi.

Munculnya nakhoda serta chief engineer pertama kapal LNG di Indonesia yang dicetak GTSI menjadi bukti nyata bahwa pelaut Tanah Air juga mampu bersaing dengan pelaut asing secara kualitas dan kompetensi.

Hingga saat ini, program Indonesianisasi itu telah dilakukan GTSI pada seluruh tingkatan pelaut kapal LNG, dimulai dari tingkatan Perwira Muda, Mualim II, Masinis II, dan terus berlanjut hingga KKM dan Nakhoda.