Presiden Unit Bisnis Financial Technology GoTo Hans Patuwo memberikan penjelasan mengenai aplikasi GoPay yang baru saja diluncurkan saat Jumpa Pers di Jakarta, Rabu 26 Juli 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Fintech

GTV Inti Bisnis Fintech GoTo Tumbuh 40 Persen jadi Rp48,4 T

  • Pada kuartal pertama tahun 2024, Gross Transaction Value (GTV) inti untuk segmen Fintech mencapai Rp48,4 triliun, yang menandai pertumbuhan sebesar 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, total GTV untuk segmen Fintech secara keseluruhan mencapai Rp111,0 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 21% secara tahunan.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Segmen Financial Technology (Fintech) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengalami pertumbuhan dalam topline-nya, didorong oleh kinerja dari bisnis pembayaran dan pinjaman konsumen. 

Pada kuartal pertama tahun 2024, Gross Transaction Value (GTV) inti untuk segmen Fintech mencapai Rp48,4 triliun, yang menandai pertumbuhan sebesar 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, total GTV untuk segmen Fintech secara keseluruhan mencapai Rp111,0 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 21% secara tahunan.

Pendapatan bruto dari segmen Fintech juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat, mencapai Rp666 miliar, naik 57% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif dari bisnis pembayaran dan pinjaman konsumen.

Sementara itu, beban kas rutin perusahaan mengalami penurunan sebesar 18% secara tahunan pada kuartal pertama tahun 2024. 

Meskipun begitu, perusahaan tetap berencana untuk melakukan investasi lebih lanjut guna mendukung pertumbuhan bisnis, yang mungkin berdampak pada fluktuasi beban kas rutin di masa mendatang.

Rugi EBITDA yang disesuaikan untuk segmen Fintech berhasil ditekan, mengalami penurunan sebesar 52% secara tahunan menjadi -Rp248 miliar atau sekitar -0,2% dari GTV total pada segmen tersebut.

Pertumbuhan tingkat pemberian pinjaman dari bisnis pinjaman konsumen GoTo, yang mencakup produk buy now pay later (BNPL) dan pinjaman tunai, mencapai 43% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, dan lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai Rp2,7 triliun pada kuartal pertama tahun 2024. 

PT Bank Jago Tbk (ARTO) menyumbang sekitar 75% dari total pinjaman yang dibukukan oleh GoTo pada kuartal pertama tahun 2024, meningkat dari 70% pada kuartal sebelumnya. 

Selain itu, integrasi antara GoTo dengan TikTok terus berjalan dengan baik, terutama setelah penyesuaian produk BNPL pada bulan Januari 2024 yang menghasilkan peningkatan penetrasi di platform Tokopedia. Pada bulan Maret 2024, GoTo mencatat pertumbuhan yang signifikan pada tingkat pemberian pinjaman yang hampir mencapai 60% dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca Juga: Saham BRPT hingga GOTO Top Gainers LQ45 Saat IHSG Sesi I Melesat

Dalam hal adopsi pengguna, aplikasi GoPay terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan lebih dari 20 juta unduhan hingga akhir Maret 2024. 

Direktur Utama GoTo Patrick Walujo mengumumkan pencapaian yang signifikan dalam mengimplementasikan strategi pertumbuhan mereka pada tahun lalu. 

Patrick menjelaskan bahwa pada tahun 2023, langkah-langkah strategis telah ditempuh untuk memperluas basis pengguna, mendalamkan keterlibatan dalam ekosistem mereka, serta memperkuat kemitraan dengan TikTok. Dia juga menyoroti penurunan beban operasional sebagai bagian dari upaya mereka.

“Pada kuartal pertama 2024, kami telah mempercepat pelaksanaan strategi tersebut serta kembali melakukan investasi pada produk-produk andalan, yang hasilnya mulai terlihat di bulan Maret dan April 2024. Seiring implementasi strategi tersebut, kami berharap dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih cepat di tahun ini, dan di saat yang sama tetap berkomitmen kepada tujuan profitabilitas yang telah kami tetapkan,” ujar Patrick melalui keterangan yang diterima TrenAsia, Selasa, 30 April 2024.

Di sisi keuangan, Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo, mengumumkan bahwa perusahaan mencatatkan pertumbuhan topline yang kuat pada kuartal pertama tahun ini. 

Pertumbuhan Gross Transaction Value (GTV) inti Grup mencapai 32% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pendapatan bruto tumbuh sebesar 18%. 

Meskipun demikian, EBITDA yang disesuaikan tetap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, menunjukkan bahwa perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target EBITDA yang disesuaikan untuk tahun buku 2024.

“Kami akan tetap berinvestasi dengan hati-hati, mempertahankan pengelolaan beban usaha secara disiplin, seiring langkah mempertahankan pertumbuhan bisnis jangka panjang,” tutur Jacky.