pulau guam.jpg
Dunia

Guam akan Jadi Tempat Paling Terlindungi di Planet Bumi

  •  JAKARTA-Guam bersiap untuk mendapatkan sebanyak 20 situs pertahanan udara baru. Ini akan menjadikan pulau tersebut  menjadi tempat  paling terli

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA-Guam bersiap untuk mendapatkan sebanyak 20 situs pertahanan udara baru. Ini akan menjadikan pulau tersebut  menjadi tempat  paling terlindungi di mana pun di planet ini.

Dokumen-dokumen yang telah dirilis militer Amerika telah menawarkan tampilan baru pada skala dan ruang lingkup proyek. Sebagaimana dikutip The Wawr Zone baru-baru ini, sebanyak 20 situs terpisah saat ini sedang dipertimbangkan untuk menampung pencegat permukaan-ke-udara, radar, dan elemen lain dari sistem Enhanced Integrated Air and Missile Defense  (EIAMD) yang direncanakan. 

Dokumen itu menyebutkan sistem pertahanan rudal akan mampu mempertahankan Guam 360 derajat penuh di seluruh pulau. Kemampuan 360 derajat akan dicapai dengan mendistribusikan atau menempatkan komponen sistem di beberapa lokasi di sekitar pulau. Pemilihan lokasi sedang berkembang dan situs tambahan dapat dipertimbangkan.

Kekhawatiran khusus tentang dampak terhadap Guam dari pemasangan radar baru yang tak terhitung jumlahnya bagian dari EIAMD telah muncul sebelumnya. Dan  militer Amerika sebelumnya telah mengakui hal ini sebagai area topik yang memerlukan perhatian khusus.

Salah satu yang dikhawatirkan adalah interferensi elektromagnetik dari radar. Hal ini akan mengganggu bahkan berbahaya bagi fasilitas sipil seperti  rumah sakit. Selain itu jalur penerbangan sipil juga akan terdampak.

Seperti yang direncanakan saat ini, EIAMD adalah sistem dari sistem terdistribusi dan berjenjang yang dimaksudkan untuk memberikan akses informasi 360 derajat  untuk melawan berbagai jenis ancaman udara. Pulau yang merupakan wilayah Amerika ini berlokasi strategis di Pasifik barat dan merupakan rumah bagi pangkalan utama Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan sekarang Korps Marinir Amerika. Ini akan menjadi salah satu dari daftar target prioritas lawan selama konflik tingkat tinggi di masa depan di wilayah tersebut, seperti konflik melawan China.

Sebuah versi dari sistem Aegis Ashore yang disesuaikan dengan keunikan geografi Guam dan kebutuhan lainnya akan menjadi inti dari EIAMD. Ini diharapkan terlihat sangat berbeda dari situs Aegis Ashore yang saat ini ditempatkan  di Rumania dan Polandia.

Seperti yang awalnya dirancang, Aegis Ashore secara langsung memindahkan berbagai komponen, termasuk radar AN/SPY-1 dan Sistem Peluncuran Vertikal (VLS) Mk 41, dari perusak kelas Arleigh Burke Flight IIA ke konfigurasi berbasis darat. Pencegat utama untuk sistem ini  adalah SM-3. Termasuk varian Blok IIA yang dirancang untuk dapat menyerang rudal balistik antarbenua  selama bagian tengah penerbangan mereka di luar atmosfer bumi.

Berkat sifat multiguna dari VLS Mk 41, rudal tambahan, seperti varian multiguna SM-6 dan Glide Phase Interceptor (GPI) yang sekarang sedang dikembangkan bisa diintegrasikan. GPI dirancang untuk melawan kendaraan hipersonik. 

Konfigurasi yang tepat dari sistem Aegis Ashore Guam masih harus dilihat. Namun, Badan Pertahanan Rudal Amerika di masa lalu menjelaskakn bahwa sistem akan didistribusikan ke tingkat yang jauh lebih besar daripada pendahulunya. 

THAAD/US Army

THAAD dan Patriot

Sedangkan Angkatan Darat Amerika  berencana untuk menyediakan sistem rudal anti-balistik Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). Selain itu  sistem rudal permukaan-ke-udara Patriot, serta sistem jarak menengah  Typhon yang dapat menembakkan rudal multiguna SM-6 dan  rudal jelajah Tomahawk. Selain itu US Army juga akan menginstal  Enduring Shield Indirect Fire Protection Systems, untuk menyediakan lapisan pertahanan udara dan pertahanan rudal yang lebih rendah.

THAAD, Patriot, dan Typhons dengan SM-6 akan menawarkan opsi untuk melibatkan berbagai jenis rudal balistik dan jelajah, serta pesawat sayap tetap dan ancaman udara lainnya. Enduring Shield yang setidaknya pada awalnya akan menembakkan rudal AIM-9X Sidewinder, dirancang untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap rudal jelajah, drone, dan bahkan roket artileri.  

Baterai THAAD Angkatan Darat telah dikerahkan di Guam sejak 2013. Angkatan Darat juga mengerahkan sistem Iron Dome yang bentuk dan fungsinya sebanding dengan Enduring Shield, sebagai bagian dari pengujian pada tahun 2021.

Kontribusi Angkatan Darat untuk EIAMD baru di Guam juga akan mencakup setidaknya tiga radar Sensor Pertahanan Udara dan Rudal Tingkat Bawah, serta beberapa jenis radar Sentinel yang lebih kecil di sekitar pulau.

Kapan semua komponen EIAMDS yang direncanakan akan dipasang tidak jelas. Para pejabat Amerika di masa lalu telah mengatakan  mereka ingin setidaknya beberapa bagian dari sistem itu beroperasi pada tahun 2026.   

Ada sejumlah kendala potensial yang dapat menunda upaya EIAMDS, termasuk potensi penolakan dari penduduk di Guam. Militer Amerika  juga perlu mendapatkan dana yang cukup selama beberapa tahun untuk membayar berbagai sistem pertahanan udara dan rudal baru untuk pulau tersebut. Badan Pertahanan Rudal dan Angkatan Darat bersama-sama telah meminta hampir US$1,44 miliar atau sekitar Rp22 triliun (kurs Rp15.000) untuk mendukung pekerjaan ini. Tetapi itu hanya anggaran selama 2024 saja.

Yang jelas adalah bahwa rencana militer Amerika untuk memperluas pertahanan udara dan rudal secara signifikan di Guam terus menguat. Dan  jika berjalan sesuai rencana pasti akan membawa perubahan signifikan ke Guam, baik di darat maupun di udara di atas pulau.