Gubernur BI Ungkap Perekonomian Domestik Semakin Membaik
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebut perekonomian domestik perlahan semakin membaik, meskipun mobilitas masyarakat masih terbatas alias melandai pada Agustus 2020. Hal ini didukung oleh kinerja ekspor yang mulai melaju sejalan dengan kenaikan permintaan global, khususnya dari Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Adapun komoditas tersebut di antaranya besi dan baja, pulp dan waste paper, serta […]
Industri
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebut perekonomian domestik perlahan semakin membaik, meskipun mobilitas masyarakat masih terbatas alias melandai pada Agustus 2020.
Hal ini didukung oleh kinerja ekspor yang mulai melaju sejalan dengan kenaikan permintaan global, khususnya dari Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Adapun komoditas tersebut di antaranya besi dan baja, pulp dan waste paper, serta CPO.
“Konsumsi rumah tangga juga membaik seiring berlanjutnya stimulus fiskal, seperti penyaluran bantuan sosial (bansos) dan pemberian gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara (ASN),” ungkap Gubernu BI Perry Warjiyo dalam konferensi daring, Kamis, 17 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Menurutnya, beberapa indikator tersebut menyebabkan perbaikan di sektor lain, seperti penjualan ritel, indeks kepercayaan konsumen, dan PMI Manufaktur.
Secara spasial, lanjutnya, perbaikan ekonomi tercatat di beberapa daerah luar Jawa yang memiliki ekspor komoditas.
Ke depan, prospek berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik dinilai banyak dipengaruhi oleh perkembangan mobilitas masyarakat sejalan dengan penerapan protokol COVID-19.
Selain itu, kecepatan realisasi anggaran pemerintah, kemajuan restrukturisasi dan penjaminan kredit, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital menjadi faktor utama yang mendorong perbaikan ekonomi.
“Bank Indonesia melalui bauran kebijakan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait, agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi,” kata Perry.