<p>Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika dan Rupiah di salah satu teller bank, di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Gubernur The Fed Berikan Sinyal Dovish, Nilai Kurs Rupiah Diprediksi Menguat

  • Nilai kurs rupiah dibuka melemah 1 poin di posisi Rp15.149 per-dolar Amerika Serikat (AS), Rabu, 8 Februari 2023

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah diprediksi menguat setelah Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memberikan sinyal dovish (nonagresif) dalam pidatonya. 

Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 8 Februari 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 1 poin di posisi Rp15.149 per-dolar Amerika Serikat (AS). 

Pada perdagangan sebelumnya, Selasa, 7 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 93 poin di level Rp15.148 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa rupiah dapat menguat setelah Jerome Powell mengeluarkan komentar bernada dovish pada pidatonya di hari Selasa, 7 Februari 2023 waktu setempat. 

Powell menyatakan bahwa penurunan laju inflasi telah dimula, dan pernyataannya itu sempat dilontarkan pula oleh dirinya tatkala The Fed baru saja menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Federal Open Market Committe (FOMC) di awal Februari. 

Menurut Ariston, pernyataan tersebut dapat diinterpretasi sebagai tanda-tanda pelonggaran kebijakan suku bunga ke depan. 

"Hal tersebut mungkin bisa mendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini," ujar Ariston kepada TrenAsia, Rabu, 8 Februari 2023. 

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, Rabu, 8 Februari 2023, nilai kurs rupiah berpeluang menguat ke Rp15.100 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp15.180 per-dolar AS.