Gudang Garam (GGRM) Raup Laba Kuartal I-2024 Rp595,57 Miliar
- Namun, laba bersih emiten rokok asal di Kediri, Jawa Timur itu menyusut 70% secara tahunan dibandingkan perolehan laba bersih kuartal I-2023 sebesar Rp1,96 triliun.
Korporasi
JAKARTA – PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menorehkan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Pasalnya, laba bersih dan pendapatan emiten rokok ini mengalami penyusutan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 30 April 2024, GGRM berhasil mengumpulkan laba bersih sepanjang kuartal I-2024 sebesar Rp595,57 miliar.
Namun, laba bersih emiten rokok asal di Kediri, Jawa Timur itu menyusut 70% secara tahunan dibandingkan perolehan laba bersih kuartal I-2023 sebesar Rp1,96 triliun. Lantas, apa penyebabnya?
- Jumlah Penonton Bioskop Cinema XXI Melonjak 56 Persen Tembus 21 Juta per Kuartal I-2024
- Mencari Jodoh di Era Aplikasi Kencan: Antara Mitos dan Kenyataan
- Aturan Baru Barang Bawaan dari Luar Negeri, Sepatu dan Tas Tidak Lagi Dibatasi
Diungkapkan bahwa penurunan laba bersih disebabkan oleh pendapatan GGRM sepanjang tiga bulan pertama tahun ini di level Rp26,26 triliun. Perolehan tersebut menurun 11,65% secara tahunan dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp29,73 triliun.
Di sisi lain, terjadi juga penurunan biaya pokok pendapatan menjadi Rp23,47 triliun dari Rp25,37 triliun. Hal ini mengakibatkan laba bruto Gudang Garam menjadi Rp2,79 triliun dari Rp4,35 triliun.
Sementara itu, laba usaha GGRM juga menurun menjadi Rp981,90 miliar dari Rp2,65 triliun, dan laba sebelum pajak turun menjadi Rp791,24 miliar dari Rp2,49 triliun pada tahun sebelumnya.
Dari sudut pandang neraca keuangan, total liabilitas GGRM mencapai Rp31,81 triliun hingga periode 31 Maret 2024, meningkat dari total liabilitas Rp31,58 triliun pada periode 31 Desember 2023.
Sementara itu, total aset GGRM sepanjang tiga bulan pertama tahun ini berada di level Rp93,27 triliun. Nominal tersebut berhasil naik dari total aset Rp92,45 triliun pada periode 31 Desember 2023.
Dari lantai bursa, saham GGRM pada penutupan perdagangan Selasa, 30 Maret 2024, terpantau mengalami pelemahan 4,832% ke level Rp18.275 per saham. Sepanjang tahun ini atau secara (year-to-date/ytd) nilai emiten rokok ini menguap 12,14%.
RUPS GGRM
Di sisi lain, Gudang Garam mengumumkan akan melaksanakan Rapat Umum Pemagang Saham (RUPS) pada Jumat, 28 Juni 2024 di Grand Surya Hotel, Kediri, Jawa Timur. Pemegang saham yang berhak hadir ialah yang tercatat memegang saham GGRM hingga 28 Mei 2024.
Manajemen GGRM juga tetap terbuka terhadap usulan agenda salah satunya pembagian dividen Namun, syarat pengajuan usulan agenda harus dilakukan dengan itikad baik, mempertimbangkan kepentingan perseroan, dan menjadi mata acara yang memerlukan keputusan RUPS.
Selain itu, usulan harus disertai dengan alasan dan bahan pendukungnya, serta tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan. Para investor tentu mengharapkan keputusan terkait pembagian dividen dalam RUPS tersebut.
Sebelumnya, Manajemen GGRM juga telah menyatakan niat dan berkomitmen untuk mendistribusikan dividen meskipun telah mengalokasikan investasi besar pada proyek bandara dan tol.
Direktur dan Corporate Secretary Heru Budiman menyebutkan pembangunan jalan tol (PPJT) Kediri-Tulunganggung dengan investasi jumbo tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap pembagian dividen tahun buku 2023.
“Saya rasa tidak akan langsung terdampak karena proyek tol itu juga tidak merupakan suatu pengeluaran yang terjadi sekaligus pengeluaran itu juga terjadi secara bertahap,” katanya dalam paparan publik, pada Kamis, 30 November 2023.
Heru mengklaim pada pembagian dividen tahun buku 2021, GGRM dapat membayarkan dividen dengan rasio hingga 77% atau sekitar Rp4,3 triliun. Sementara itu, DPR tahun buku 2022 tercatat sebesar 83% atau sebesar Rp2,3 triliun. “Rasionya tetap meningkat, keuangan itu mengizinkan kita untuk tetap membayarkan dividen,” jelasnya.