Logo Gudang Garam.
Industri

Gudang Garam Setop Produksi Rokok

  • Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), angkat bicara terkait kabar akan menghentikan produksi selama bulan Ramadan 2020.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), angkat bicara terkait kabar akan menghentikan produksi selama bulan Ramadan 2020. Perseroan memastikan, produksi tetap berjalan dan siap memenuhi ketersediaan barang di pasar.

Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman menjelaskan, pihaknya memang menerapkan kebijakan cuti bersama sebanyak dua kali untuk seluruh karyawan. Pertama, menjelang Idulfitri dan yang kedua menjelang Natal/Tahun Baru.

“Pada umumnya periode masing-masing cuti bersama tersebut berlangsung untuk dua minggu,” kata Heru dalam keterbukaan informasi kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat, 8 Mei 2020.

Namun dalam rangka upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19 dan menjalankan social distancing, Heru bilang, pihaknya menerapkan cuti bersama menjelang Idulfitri tahun 2020 efektif dimulai 1 Mei sampai dengan 27 Mei 2020 dan mulai bekerja kembali tanggal 28 Mei 2020.

Meski begitu, kata Heru, kebijakan cuti bersama menjelang Idulfitri 2020 yang sudah ditetapkan pada penghujung Maret juga telah diikuti dengan perencanaan pemenuhan persediaan barang jadi maupun barang siap jual. “Sehingga pelaksaan cuti bersama tersebut tidak mengganggu proses produksi,” imbuh Heru.

Heru juga menegaskan, produksi yang seharusnya dilakukan pada Mei telah dialihkan pada bulan-bulan sebelumnya sesuai dengan perencanaan. “Perusahaan memastikan ketersediaan Barang Siap Jual di pasar akan tetap terpenuhi selama perusahaan melaksanakan cuti bersama menjelang Idulfitri 2020, dan diharapkan kinerja perusahaan tidak akan terganggu oleh kebijakan cuti bersama tersebut,” imbuh Heru.

PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) milik konglomerat terkaya di Jawa Timur dan paling tajir ke-4 di Indonesia versi majalah Forbes, Susilo Wonowidjojo meraup pendapatan Rp27,26 triliun hanya dalam waktu tiga bulan. Kenaikan pendapatan Gudang Garam pada kuartal I-2020 mencapai 4,06% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari kuartal I-2019 senilai Rp26,20 triliun.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk naik tipis 3,86% dari Rp2,35 triliun menjadi Rp2,44 triliun pada kuartal I-2020. Hingga 31 Maret 2020, total aset GGRM turun dari Rp78,64 triliun menjadi Rp76,82 triliun pada periode Januari-Maret tahun ini.

Sebagai informasi, Gudang Garam dimiliki oleh konglomerat Susilo Wonowidjojo dan keluarga. Menurut Forbes, keluarga Susilo merupakan orang terkaya ke-4 di Indonesia pada 2019. Kekayaannya ditaksir mencapai US$6,6 miliar setara Rp105,6 triliun.

Pada perdagangan Jumat, 8 Mei 2020, pukul 15.24 WIB, saham GGRM ditutup turun 0,34% sebesar 150 poin ke level Rp44.050 per lembar. Kapitalisasi pasar saham GGRM mencapai Rp85,14 triliun dengan imbal hasil negatif 44,49% dalam setahun terakhir. (SKO)