Guna Teken Migrasi, Pemerintah Australia Naikkan Batas Tabungan Visa Pelajar
- Pemerintah Australia mengumumkan pada Rabu, 8 Mei 2024, bahwa mereka akan menaikkan jumlah tabungan yang harus dimiliki pelajar asing untuk mendapatkan visa.
Dunia
JAKARTA - Pemerintah Australia mengumumkan pada Rabu, 8 Mei 2024, bahwa mereka akan menaikkan jumlah tabungan yang harus dimiliki pelajar asing untuk mendapatkan visa. Selain itu, Australia juga memberikan peringatan kepada beberapa perguruan tinggi mengenai praktik penipuan perekrutan mahasiswa untuk mengendalikan rekor migrasi.
Mulai Jumat nanti, para pelajar internasional yang ingin kuliah di Australia harus menunjukkan bukti tabungan setidaknya sebesar A$29.710 ($19.576) atau setara Rp314 juta untuk mendapatkan visa mereka.
Ini merupakan peningkatan kedua dalam kurang lebih tujuh bulan. Seblumnya, tabungan minimum untuk visa calon pelajar sebesar A$24.505 atau setara Rp259 juta.
- Jelang Libur Kenaikan Isa Almasih, Ini 5 Rekomendasi Film di Netflix
- Akhirnya, 33 Dusun Terpencil Sulawesi Selatan Dilistriki PLN, Menyala 24 Jam!
- BMW Bimbang, Mau Kembangkan Pikap Off-Road Tapi tak Sesuai Citra Merek
Langkah tersebut merupakan bagian dari serangkaian tindakan dalam beberapa bulan terakhir untuk memperketat aturan visa pelajar sejak pencabutan pembatasan COVID-19 pada tahun 2022 memicu masuknya migran secara mendadak ke Australia, sehingga memperburuk tekanan pada pasar sewa yang sudah ketat.
Persyaratan bahasa Inggris untuk visa pelajar juga ditingkatkan pada bulan Maret dan pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri pengaturan yang memungkinkan siswa untuk memperpanjang masa tinggal mereka.
Menteri Dalam Negeri Clare O’Neil, mengatakan surat peringatan telah dikirim ke 34 penyedia pendidikan karena praktik perekrutan yang tidak asli atau eksploitatif. Mereka bisa dipenjara hingga dua tahun dan dilarang merekrut pelajar jika terbukti bersalah.
“Penyedia yang tidak bertanggung jawab tidak memiliki tempat di sektor pendidikan internasional kita. Tindakan-tindakan ini akan membantu membasmi kelompok bermasalah di sektor ini yang mencoba mengeksploitasi orang dan merusak reputasi sektor tersebut.” kata O’Neil dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, pada Rabu, 8 Mei 2024.
Pendidikan internasional adalah salah satu industri terbesar Australia dan bernilai A$36,4 miliar atau sekitar Rp384 triliun bagi perekonomian pada tahun 2022/2023.
Namun, rekor migrasi, yang sebagian besar didorong oleh pelajar internasional, telah menempatkan pemerintah di bawah tekanan dengan harga sewa yang melonjak di seluruh negeri. Imigrasi bersih meningkat 60% menjadi rekor 548,800 dalam tahun ini hingga 30 September 2023.
- Jadwal Operasional BCA selama Libur Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus 2024
- Mahfud Ungkap Penambahan Jumlah Menteri Perluas Potensi Korupsi
- Bitcoin Ambruk 14,76 Persen selama April 2024, Simak Prospek ke Depannya di Sini
Pemerintah berharap kebijakan-kebijakannya dapat mengurangi setengah dari jumlah imigran yang masuk ke Australia dalam dua tahun ke depan.
“Kami mengurangi tingkat migrasi secara signifikan, kami berada di tengah penurunan jumlah migrasi terbesar dalam sejarah Australia, di luar perang atau pandemi,” papar O’Neil.