logo
gunung es.jpg
Dunia

Gunung Es Terbesar di Dunia Kandas di Lepas Pulau Terpencil

  • Terdamparnya gunung es ini merupakan perkembangan terbaru dalam kisah hampir 40 tahun lalu. Ketika bongkahan es raksasa itu terlepas dari Lapisan Es Filchner–Ronne pada tahun 1986.

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA- Gunung es terbesar di dunia yang dikenal sebagai A23a telah kandas di perairan dangkal di lepas pantai pulau terpencil Inggris di South Georgia. Rumah bagi jutaan penguin dan anjing laut.

Gunung es  yang besarnya sekitar dua kali ukuran London Raya tersebut tampaknya terjebak dan akan mulai pecah di pantai barat daya pulau tersebut. Nelayan khawatir mereka akan terpaksa berjuang melawan bongkahan es yang besar. Hal ini juga dapat memengaruhi beberapa penguin makaroni yang mencari makan di area tersebut.

Namun para ilmuwan di Antartika mengatakan bahwa sejumlah besar nutrisi terkunci di dalam es. Saat mencair hal itu dapat memicu ledakan kehidupan di lautan. "Ini seperti menjatuhkan bom nutrisi ke tengah gurun yang kosong," kata Prof. Nadine Johnston dari British Antarctic Survey sebagaimana dikutip Reuters Selasa 4 Maret 2025.

"Jika es tersebut pecah, gunung es yang terbentuk kemungkinan akan membahayakan kapal saat bergerak mengikuti arus lokal dan dapat membatasi akses kapal ke daerah penangkapan ikan setempat,” kata ahli ekologi Mark Belchier yang menjadi penasihat pemerintah Georgia Selatan.

Lokasi terdamparnya gunung A23a/BBC

Terdamparnya gunung es ini merupakan perkembangan terbaru dalam kisah hampir 40 tahun lalu. Ketika bongkahan es raksasa itu terlepas dari Lapisan Es Filchner–Ronne pada tahun 1986.

Saat bergerak ke utara melalui perairan hangat yang dijuluki lorong gunung es, gunung tersebut tetap utuh. Selama beberapa hari, dia bahkan tampak berputar di tempat, sebelum melaju lebih cepat pada pertengahan Februari dengan kecepatan sekitar  30 km sehari.

"Masa depan semua gunung es adalah bahwa mereka akan mati. Sangat mengejutkan melihat bahwa A23a telah bertahan selama ini dan hanya kehilangan sekitar seperempat dari luasnya," kata Prof Huw Griffiths kepada BBC News.

Tertanam Kuat

Pada hari Sabtu raksasa es setinggi 300 meter itu menghantam landas kontinen dangkal sekitar  80 km dari daratan. Sekarang gunung tersebut tampaknya tertanam dengan kuat.

"Kemungkinan besar akan tetap berada di tempatnya, hingga bongkahannya terlepas," kata Prof. Andrew Meijers dari British Antarctic Survey.

Gunung ini menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Dulunya berukuran 3.900 km persegi, dia terus menyusut kehilangan sejumlah besar air saat bergerak ke laut yang lebih hangat. Sekarang diperkirakan luasnya 3.234 km persegi. "Alih-alih kotak es besar yang murni, Anda dapat melihat gua-gua di bawah tepiannya," kata Prof Meijers.

Perjalanan gunung A23a/BBC

Pasang surut sekarang akan mengangkatnya ke atas dan ke bawah. Saat bersentuhan dengan landas kontinen, dia akan bergesekan maju mundur, mengikis batu dan es. "Jika es di bawahnya busuk - terkikis oleh garam - es itu akan hancur karena tekanan dan mungkin hanyut ke suatu tempat yang lebih dangkal," tambah Prof Meijers.

Ketika es menyentuh lapisan es, terdapat ribuan makhluk kecil seperti karang, siput laut, dan spons. "Seluruh alam semesta mereka sedang diratakan oleh bongkahan es besar yang mengikis dasar laut," kata Prof. Griffiths.

Itu merupakan bencana jangka pendek bagi spesies ini, tetapi ia mengatakan bahwa itu adalah bagian alami dari siklus kehidupan di wilayah tersebut. "Jika ia merusak sesuatu di satu tempat, ia menyediakan nutrisi dan makanan di tempat lain," tambahnya.