Guru Besar Kesehatan Masyarakat UI Apresiasi Program Vaksinasi Massal Gojek kepada Mitra Driver
Program vaksinasi massal yang dilakukan Gojek kepada para mitra pengemudinya dinilai sebagai contoh baik untuk mempercepat target vaksinasi nasional dan pemulihan ekonomi dari pandemi.
Nasional
JAKARTA – Program vaksinasi massal yang dilakukan Gojek kepada para mitra pengemudinya dinilai sebagai contoh baik untuk mempercepat target vaksinasi nasional dan pemulihan ekonomi dari pandemi.
Gojek dinilai telah mengupayakan dampak keseimbangan antara upaya menahan penularan COVID-19 dengan tetap menggairahkan kembali roda ekonomi, terutama perekonomian masyarakat kecil.
Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Professor Purnawan Juandi mengatakan percepatan ekonomi nasional memang bersifat relatif dan akan tergantung pada banyak faktor. Namun inisiatif Gojek untuk meningkatkan imunitas para mitranya akan berdampak positif terhadap kegiatan ekonomi.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
”Mereka (mitra driver Gojek) bekerja di luar tiap hari dan berkeliling berinteraksi dengan orang. Langkah Gojek melakukan vaksinasi massal sudah tepat karena para pelaku transportasi juga bagian dari penggerak ekonomi nasional,” ucapnya dalam keterangan yang diterima Minggu, 2 Mei 2021.
Setidaknya, kata Purnawan, dengan program vaksinasi ini mitra Gojek memiliki tingkat risiko lebih rendah saat menjalankan tugas. Baik ketika mengantar orang maupun barang. Terlebih saat ini para pengemudi ojol Gojek juga banyak berperan dalam perpindahan barang termasuk pesan-antar makanan yang terus meningkat di tengah pandemi.
Dengan begitu diharapkan ekonomi masyarakat bisa segera bergerak, sehingga akan membantu pemulihan ekonomi negara.
”Saya dengar kebijakan vaksinasi ojol juga tidak hanya di Jakarta tapi juga di daerah lain. Misalnya di Medan dan Kalimantan. Ini sudah baik hanya perlu percepatan,” tegasnya.
Purnawan yang juga Ketua Umum Aliansi Telemedik Indonesia (Atensi) menyarankan pemerintah untuk menggandeng swasta demi mempercepat program vaksinasi dan memcapai target yang diharapkan. Salah satu contohnya dengan Gojek yang memiliki mitra ratusan ribu orang di berbagai daerah.
Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi, Purnawan menyarankan untuk melibatkan rumah sakit yang saat ini baru sebatas melayani tes swab dan rapid.
”Di daerah juga perlu dibuka stadion atau ruangan besar agar bisa menampung peserta vaksin. Tenaga Kesehatan jumlahnya harus diperbanyak agar program vaksinasi ini bisa menyeluruh menjangkau Indonesia yang luas,” tutupnya.
Untuk diketahui, Gojek bekerja sama dengan Halodoc dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan vaksinasi Covid-19 yang menyasar puluhan ribu mitra driver di Jakarta pada Kamis, 29 Mei 2021. Pelaksanaan layanan vaksinasi drive thru dilakukan di layanan vaksinasi yang berlokasi di Kemayoran Jakarta Pusat dan WestOne City Cengkareng Jakarta Barat mulai 29 April 2021.
Setiap harinya, vaksinasi bagi mitra driver Gojek ini ditargetkan melayani sampai 1.500 dosis vaksin. ”Jadi buat kami ini baru tahap awal. Kami sangat berterima kasih dan juga mengantisipasi bahwa ini akan terus lebih baik skalanya akan terus lebih besar ke depannya,” kata Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam keterangan resminya.
Kevin berharap vaksinasi kepada mitra driver Gojek dapat semakin luas cakupannya dan menyebar ke seluruh Indonesia. (LRD)