Guru Besar UMY: Resiliensi Penting untuk Membangun Transportasi Berkelanjutan
- Prinsip Resiliensi menekankan pentingnya merancang dan membangun sistem atau infrastruktur sehingga mampu menghadapi tantangan, termasuk tantangan yang muncul tiba-tiba, dengan tetap mempertahankan kinerja dan kemampuan fungsionalnya.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - Sri Atmaja, guru besar bidang teknik transportasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menilai pentingnya isu resiliensi dalam menjaga stabilitas kehidupan dan keselamatan transportasi.
Prinsip resiliensi menekankan pentingnya merancang dan membangun sistem atau infrastruktur sehingga mampu menghadapi tantangan. Termasuk tantangan yang muncul tiba-tiba, dengan tetap mempertahankan kinerja dan kemampuan fungsionalnya. Prinsip resiliensi juga menjadi kunci dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDG).
Prinsip resiliensi di sektor transportasi melibatkan perencanaan yang cermat, tindakan mitigasi, serta respons cepat terhadap situasi yang mengancam, sehingga sistem transportasi dapat tetap beroperasi dan memenuhi tujuannya dalam situasi apapun.
“Namun tantangannya adalah bagaimana kita mampu meramal tantangan-tantangan yang mungkin dihadapi oleh sektor transportasi di masa mendatang,” katanya dikutip dari laman resmi UMY Kamis 26 Oktober 2023.
Menurutnya, tantangan transportasi di masa depan akan sangat beragam, termasuk aspek keamanan, dampak bencana alam, dan bahaya terorisme. Terdapat banyak pola yang dapat diidentifikasi antara satu peristiwa dengan yang lainnya oleh pengetahuan manusia.
- Masuk TPN Ganjar, Eko Sulistyo Mundur dari Komisaris PLN
- Disebut-sebut sebagai Pendongkrak Pasar Kripto, Apa Itu ETF Bitcoin Spot?
- Market Kian Besar, Indonesia Upayakan Pengembangan Industri Drone
Jika gagal memahami pola ini dengan baik, permasalahan akan timbul sebagai akibat dari perencanaan infrastruktur yang kurang matang.
Kenyataannya, peristiwa dan tantangan di sektor infrastruktur transportasi seringkali tiba tanpa diduga, tantangan ini juga datang tanpa pola yang jelas. Inilah mengapa persiapan yang matang dalam bentuk resiliensi dalam mitigasi adalah kunci dalam membangun infrastruktur yang mampu menghadapi tantangan yang sudah teridentifikasi atau yang muncul secara tiba-tiba.
Infrastruktur transportasi yang tangguh diharapkan dapat bertahan dalam berbagai skenario, termasuk peristiwa yang bisa diantisipasi hingga peristiwa mendadak yang tidak terduga.
Dengan memfokuskan perhatian pada prinsip resiliensi, kita dapat memastikan bahwa transportasi yang menjadi tulang punggung pembangunan akan tetap beroperasi dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, bahkan dalam situasi penuh tantangan. Infrastruktur transportasi yang tangguh merupakan bagian integral dari pembangunan berkelanjutan.