Perusahaan Minyak
Energi

Guyana Jadi Raja Minyak Baru di Amerika Selatan

  • Kunci kesuksesan Guyana dalam industri minyak adalah pengembangan Blok Stabroek yang dilakukan oleh perusahaan minyak raksasa Exxon.

Energi

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Guyana tengah menjadi sorotan dunia energi dengan perkiraan produksi minyak mentah mencapai 1,2 juta barel per hari pada tahun 2027. Angka mengungguli jumlah produksi harian banyak anggota OPEC, menandai kebangkitan Guyana sebagai produsen minyak utama di wilayah ini.

Dilansir dari oilprice.com, Kamis, 14 September 2023, kunci kesuksesan Guyana dalam industri minyak adalah pengembangan Blok Stabroek yang dilakukan oleh perusahaan minyak raksasa Exxon. Blok Stabroek memiliki potensi besar dengan cadangan minyak light sweet berkualitas tinggi yang diminati di pasar global. Selain itu, biaya produksi yang rendah membuat minyak Guyana sangat kompetitif di pasar.

Keberhasilan Guyana juga didorong oleh eksplorasi yang sukses menarik minat perusahaan minyak dan investor internasional. Sebagai hasilnya, Guyana telah berubah menjadi pengekspor minyak bumi global dan merasakan manfaat ekonomi yang luar biasa.

Sejak penemuan minyak pertama di Blok Stabroek pada tahun 2015, konsorsium yang dipimpin oleh Exxon memegang kepemilikan saham sebanyak 45%, bersama dengan Hess yang memiliki saham 30%, dan CNOOC yang memegang 25% saham, konsorsium tersebut telah menyetujui enam proyek lanjutan. 

Tahap awal pengembangan proyek-proyek seperti Liza-1 dan Liza-2 telah berhasil diselesaikan. Saat ini, ada empat proyek tambahan yang sedang dalam tahap pengembangan. Jika proyek-proyek ini dimulai, produksi minyak Guyana diperkirakan akan meningkat secara signifikan, mencapai setidaknya 1,2 juta barel per hari, dan kemungkinan bisa lebih. 

Pertumbuhan ekonomi Guyana mencatat peningkatan pesat, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat sebesar 62% pada tahun 2022. Angka ini menjadikan Guyana sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.

Komitmen Exxon untuk mengembangkan Blok Stabroek yang meliputi area lepas pantai seluas 6,6 juta hektar, menunjukkan potensi produksi minyak Guyana yang lebih tinggi lagi di masa depan. Hal ini tidak hanya berdampak pada Guyana tetapi juga bisa mengubah dinamika pasar energi global.

Kehadiran Guyana sebagai produsen minyak yang kuat bisa menjadi tantangan serius bagi dominasi kelompok negara pengkepor minyak OPEC+ dalam menentukan harga minyak global. Dengan potensi produksi yang terus meningkat, Guyana siap mengambil peran penting dalam menentukan arah pasar minyak dunia.