Gedung kantor Bank BTPN di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Habis Rights Issue, Bank BTPN Siap Akuisisi 2 Perusahaan Ini

  • Bank BTPN rights issue menerbitkan 3,09 miliar lembar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp20 per saham.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) tengah menyiapkan skema pelaksanaan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II atau rights issue. Emiten perbankan ini bakal menerbitkan 3,09 miliar lembar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp20 per saham.

Berdasarkan publikasi di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 Desember 2023, aksi korporasi itu juga sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham Bank BTPN yang akan diaktifkan pada kuartal I-2024

Manajemen Bank BTPN mengungkapkan bahwa dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk mengakuisisi dua perusahaan yang kesemuanya adalah besutan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Baca Juga: Comeback Saat Harbolnas, Berikut Cara Berbelanja di TikTok Shop

“Pertama besar, sekitar 62,4%, akan dialokasikan untuk perluasan usaha dan investasi, termasuk akuisisi perusahaan yang berfokus pada kegiatan pembiayaan, yaitu PT Oto Multiartha (OTO), dari PT Summit Auto Group yang merupakan anak perusahaan dari Sumitomo Corporation (Grup SC) dan SMBC,” jelas manajemen dalam keterbukaan informasi  dikutip pada Selasa, 12 Desember 2023.

Sementara itu, sekitar 37,2% dari dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk ekspansi dan investasi dalam usaha, termasuk melalui akuisisi PT Summit Oto Finance (SOF) yang fokus pada kegiatan pembiayaan, dari PT Summit Auto Group, sebuah anak perusahaan dari Grup SC dan SMBC.

Asal tahu saja, akusisi tersebut juga bertujuan memperluas pangsa perbankan swasta ini. Sedangkan sisa dana hasil rights issue atau kurang lebih 0,4% akan dimanfaatkan Bank BTPN untuk modal kerja perseroan.

Soal Akuisisi

Sebagai informasi Bank BTPN adalah perbankan swasta yang dibentuk oleh SMBC, di mana pada 30 November 2023, SMBC masih menjadi pemegang saham utama perseron dengan presentasi 92,43% kepemilikan saham.

Diberitaknya sebelumnya , bahwa alam rights issue tersebut yang akan berlaku pada kuartal pertama tahun depan, SMBC yang menjadi pemegang saham utama bakal menggunakan haknya serta menjadi pembeli cadangan rights issue Bank BTPN.

Manajemen Bank BTPN juga menjelaskan harga akusisi saham OTO dan SOF akan didasarkan pada valuasi total berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit per 31 Desember 2023.

Selin itu, harga pembelian saham OTO dan SOF oleh Bank BTPN juga akan tunduk pada mekanisme penyesuaian berdasarkan laporan keuangan yang berakhir satu bulan sebelum tanggal penandatanganan perjanjian akuisisi atau tanggal lain yang disepakati secara tertulis.

Baca Juga: Prospek Saham GOTO Usai TikTok jadi Pengendali Tokopedia

Jika dana dari PMHMETD II ini tidak mencukupi, perusahaan masih memiliki opsi pembiayaan lainnya, termasuk menggunakan kas internal perusahaan untuk keperluan akuisisi.

Sebagai tambahan, manajemen Bank BTPN memproyeksikan bahwa dengan rights issue dan akuisisi tersebut, aset akan mengalami peningkatan. Dan benar saja, menurut laporan keuangan per September 2023, dengan adanya PMHMETD II, diperkirakan total aset Bank BTPN akan meningkat menjadi Rp181,8 triliun dari sebelumnya Rp175,1 triliun.

Alhasil, total modal proforma BTPN juga diharapkan naik menjadi Rp40,2 triliun dari sebelumnya Rp33,5 triliun. Bahkan, jumlah penyertaan juga akan meningkat menjadi Rp8 triliun, dibandingkan dengan jumlah sebelumnya yang hanya Rp1,3 triliun.