Habiskan 1.200 Rudal dan Drone, Rusia Gagal Capai Tujuan Ini
- Serangan besar-besaran Rusia untuk melumpuhkan sistem energi Ukraina terbukti tidak berhasil. Kyiv bahkan telah memulai kembali ekspor listriknya ke negara-negara Eropa.
Nasional
KYIV-Serangan besar-besaran Rusia untuk melumpuhkan sistem energi Ukraina terbukti tidak berhasil. Kyiv bahkan telah memulai kembali ekspor listriknya ke negara-negara Eropa.
Sejak Oktober 2022 Rusia melancarkan gelombang serangan dengan ribuan rudal dan drone. Mereka dengan sengaja menyasar fasilitas energi Ukraina. Ini menyebabkan berulang kali pemadaman listrik dan pemadaman terjadwal. Sejumlah kota dalam kegelapan selama musim dingin.
Situasi ini memaksa Ukraina menghentikan ekspor listrik. Tetapi sekarang mereka dapat menjual kelebihan dayanya lagi.
Menteri Energi Herman Halushchenko telah menandatangani perintah yang mengizinkan ekspor 400 megawatt listrik ke jaringan Eropa. Namun pelanggan dalam negeri tetap menjadi prioritas.
“Sistem tersebut telah memproduksi kapasitas ekstra selama hampir dua bulan dan Ukraina tidak menghadapi pembatasan. Musim dingin yang paling sulit telah berlalu,” katanya Sabtu 8 April 2023 dikutip dari Aljazeera.
- Kisah 5 Masjid Bersejarah di Kota Solo, Bangun Peradaban hingga Semai Toleransi
- Menteri ESDM Minta Progres RDMP Balikpapan Bisa Rampung Sesuai Target
- MIND ID Caplok Saham Vale Indonesia dari Inalum Senilai Rp12,72 Triliun
Perusahaan listrik negara Ukrenergo pada Sabtu 8 April 2023 mengatakan Rusia telah meluncurkan lebih dari 1.200 rudal dan drone di fasilitas energinya selama perang. Perusahaan menggambarkan serangan itu sebagai upaya terbesar untuk menghancurkan sistem energi negara Eropa.
Setiap pembangkit listrik termal dan hidroelektrik Ukraina telah rusak sejak Rusia mulai menargetkan infrastruktur energi. Kyiv juga kehilangan kendali atas pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa di Zaporizhzhia yang berada di tangan Rusia.
Ukraina telah menjadi pemasok utama listrik ke Uni Eropa dan negara tetangga Moldova. Menurut angka dari Kementerian Energi Ukraina antara Juni hingga Oktober 2022 negara ini telah mengekspor sebanyak 2,6 miliar kilowatt. Energi yang cukup untuk 1,6 juta warga Uni Eropa.
Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijennya juga mengatakan kampanye untuk sangat menurunkan sistem energi terpadu Ukraina belum mencapai tujuan utamanya. Lembaga ini mencatat situasi Ukraina mengenai produksi dan transmisi energinya kemungkinan akan membaik dengan kedatangan cuaca yang lebih hangat.
Intensitas serangan ke fasilitas energy juga telah menurun drastis. Tetapi tidak jelas apakah kini Rusia telah mengabaikan upaya dan strategi tersebut. Kementerian Pertahanan Inggris menyebut Rusia melanjutkan serangan skala kecil dengan menggunakan kurang dari 25 amunisi. Tetapi Rusia diyaini mempertahankan kemampuan melakukan serangan skala tinggi jika diinginkan.