Ilustrasi jargas
Industri

Habiskan Dana Rp3,9 Triliun, Pipa Transmisi Gresem Siap Beroperasi

  • JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan pipa transmisi Gresik-Semarang (Gresem) siap beroperasi.Pipa tersebut menjadi salah satu
Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan pipa transmisi Gresik-Semarang (Gresem) siap beroperasi.

Pipa tersebut menjadi salah satu infrastruktur penghubung untuk commissioning fasilitas treatment dan produksi lapangan Jambaran Tiung Biru. Sementara itu, nantinya gas akan dipasok oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN. Sumber gas dari Lapangan Kepodang yang mengalir melalui pipa gas bumi ruas Kepodang-Tambak Lorok.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Soerjaningsih mengatakan, pipa transmisi Gresem tersebut bertujuan mengalirkan gas untuk konsumen di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

Ia menjelaskan, panjang pipa mencapai 275 kilometer (km) dengan diameter sebesar 28 inch dan desain kapasitas 330 MMSCFD. Adapun biaya investasi yang dikeluarkan mencapai US$276 juta atau setara Rp3,9 triliun (asumsi kurs Rp14.400 per dolar Amerika Serikat).

“Sebagai bagian dari pipa Gresem, akan diselesaikan pula pembangunan pipa dari Tambak Rejo ke Tambak Lorok oleh PT Pertamina Gas,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu, 28 Juli 2021.

Ia bilang, pipa tersebut akan menghubungkan pipa transmisi Gresem dengan pipa transmisi KALIJA Tahap I (Kepodang – Tambak Lorok) yang dioperasikan oleh PT Kalimantan Jawa Gas.

Dengan demikian, Pipa Gresem terhubung dari Stasiun Gas Gresik, Jawa Timur sampai Stasiun Gas Tambak Lorok, Jawa Tengah.

Ia berharap, pembangunan ini menjadi salah satu kunci tumbuh pesatnya industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur.  Selain industri yang memanfaatkan gas bumi sebagai bahan baku, lanjutnya, pembangkit listrik dan kebutuhan jargas dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bakar yang lebih rendah emisi.

Sebagai informasi, dalam bauran energi nasional, pemerintah menargetkan pemanfaatan gas bumi sebesar 22% pada 2025 dan 24 % pada 2050. Upaya tersebut didorong salah satunya lewat peningkatan alokasi gas bumi untuk kebutuhan domestik.