Ilustrasi aktivitas penambangan PT Amman Mineral Internasional.
Korporasi

Habiskan Dana US$1,5 Miliar, Smelter Amman Mineral Ditargetkan Beroperasi Tahun Depan

  • Smelter ini dibangun melalui anak usaha Amman, yakni PT Amman Mineral Industri (AMIN), dan pabrik pengolahan ini memiliki kapasitas input awal 900.000 ton konsentrat tembaga pertahunnya.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Amman Mineral Internasional Tbk menargetkan smelter milik perusahaan untuk beroperasi tahun depan dengan menghabiskan dana hingga US$1,5 miliar atau setara dengan Rp22,5 triliun dalam asumsi kurs Rp15.003 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Smelter ini dibangun melalui anak usaha Amman, yakni PT Amman Mineral Industri (AMIN), dan pabrik pengolahan ini memiliki kapasitas input awal 900.000 ton konsentrat tembaga pertahunnya.

Smelter ini nantinya akan mengolah konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang di Nusa Tenggara.

Presiden Direktur Amman Alexander Ramlie mengatakan, smelter ini dibangun perseroan dalam rangka mendukung program hilirisasi pemerintah.

"Smelter akan menghasilkan 222.000 ton katoda tembaga, 830.000 ton asam sulfat dengan konsentrasi 98%. Lalu, untuk pemurnian logam mulia akan menghasilkan 18 ton emas batangan dengan kemurnian 99,9%, 55 ton perak batangan dengan kemurnian 99,9%, dan logam mulia lainnya," ujar Alexander dalam acara investor gathering di Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.

Vice President Corporate Communication Amman Mineral Kartika Octaviana mengatakan, proyek smelter yang menghabiskan dana hingga US$1,5 miliar ini sudah fully funded.

Dana untuk proyek ini sendiri berasal dari dana yang dihimpun dari initial public offering (IPO) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat dan juga dari pembiayaan perbankan. Sekitar US$117 juta (Rp1,75 triliun) dari dana IPO akan digunakan untuk pembangunan smelter ini.

Kartika mengatakan bahwa proyek smelter ini hanya menggunakan sebagian kecil dari dana IPO sementara sebagian besar lainnya berasal dari dana perbankan.

"Project financing sudah fully completed, sudah aman, dan no issue," kata Kartika saat ditemui seusai acara.

Kartika menyampaikan, progres pembangunan smelter ini per-Januari 2023 sudah mencapai sekitar 51,63%.

Sebagai informasi, dalam aksi IPO yang akan dilaksanakan, Amman menerbitkan sebanyak-banyaknya 7,28 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp125 perlembar atau sekitar 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Harga penawaran dari saham Amman berada di rentang Rp1.650-Rp1.775 perlembar dengan target dana IPO sebesar Rp12,93 triliun.

Masa penawaran awal atau bookbuilding akan dilaksanakan mulai 31 Mei- 16 Juni 2023 sementara masa penawaran umum direncanakan pada 28 Juni-3 Juli 2023.

Rencananya, Amman akan tercatat di papan perdagangan utama BEI dengan menggunakan kode saham AMMN.

Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.