Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Nasional

Habiskan Rp278 Miliar, Jembatan Sei Alalak Ditarget Rampung September 2021

  • Pembangunan Jembatan Sei Alalak menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp278 miliar. Konstruksi jembatan dilakukan oleh kerja sama operasi (KSO) antara BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Pandji Bangun Persada.
Nasional
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Hingga saat ini, progres pengerjaan Jembatan Sei Alalak sepanjang 850 meter di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sudah mencapai 90,3%. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut jembatan ini ditargetkan selesai pada September 2021.

Pembangunan Jembatan Sei Alalak menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp278 miliar. Konstruksi jembatan dilakukan oleh kerja sama operasi (KSO) antara BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Pandji Bangun Persada.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, keberadaan jalan nasional dan jembatan diharapkan dapat mendukung kegiatan ekonomi kawasan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Keberadaan Jalan Lintas Kalimantan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan di sekitarnya dimana jalan tersebut melewati area perkebunan seperti sawit, karet dan pertambangan. Jadi akan mempercepat transportasi logistik,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 16 Juli 2021.

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan Syauqi Kamal mengatakan, saat ini pekerjaan pondasi dan jembatan pendekat berupa struktur pileslab telah sepenuhnya rampung.

“Pada sisa masa pelaksanaan pekerjaan tahun ini, kami fokus pada penyelesaian pekerjaan struktur pada bentang utama jembatan, pekerjaan jalan akses dan frontage, serta pekerjaan minor lainnya,” ujar Syauqi.

Syauqi memastikan pekerjaan fisik Jembatan Sei Alalak akan berakhir pada 15 September 2021. Setelah itu, akan ada masa pemeliharaan lanjutan selama 2 tahun.

Syauqi menambahkan bahwa sebelum Jembatan Sei Alalak dioperasikan, akan dilaksanakan uji laik fungsi jembatan dan fungsi jalan. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kondisi dan keamanan jembatan dapat dilalui oleh kendaraan sesuai dengan peruntukannya.

Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Penggantian jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Provinsi Kalimantan Selatan yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan Jembatan Sei Alalak didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton. Ini membuat jembatan ini lebih kuat kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B yang hanya mampu menahan beban di bawah 8 ton.

Jembatan Sei Alalak juga telah menggunakan konstruksi tahan gempa dan memiliki masa layanan 100 tahun jika diperhitungkan.